A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Only variable references should be returned by reference

Filename: core/Common.php

Line Number: 243

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Only variables should be assigned by reference

Filename: core/Controller.php

Line Number: 51

A PHP Error was encountered

Severity: 8192

Message: Methods with the same name as their class will not be constructors in a future version of PHP; CI_DB_driver has a deprecated constructor

Filename: database/DB_driver.php

Line Number: 31

tarombo raja silahisabungan



MARSITATAPAN BOHI (128 MB)
2011-05-26 13:16:02, Sumber: http://blogsilalahi.wordpress.com/2010/08/30/marsitatapan-bohi-128-mb/

MARSITATAPAN BOHI (128 MB)

Posted on  by paturemeng

128 ¨C MARSITATAPAN BOHI  (128 MB)

KOMUNITAS ¡°FB¡± POMPARAN RAJA SILAHI SABUNGAN ¨C JABODETABEK

LAPORAN LENGKAP HASIL PERTEMUAN

A. SUSUNAN DAN JALANNYA KEGIATAN ACARA

1.       Hari/Tanggal    :  Sabtu/21 Agustus 2010

2.       Tempat                 :  Lapo Amelia Jl. Pramuka Raya no 70 ¨C Jakarta Timur

3.       Thema                   :  AKU akan memberi mereka satu hati dan satu tingkah langkah, sehingga mereka takut kepada-KU sepanjang masa untuk kebaikan mereka dan anak-anak mereka yang datang kemudian. (Yeremia 32 : 39)AKU akan memberi mereka satu hati dan satu tingkah langkah, sehingga mereka

takut kepada-KU sepanjang masa untuk kebaikan mereka dan anak-anak mereka yang datang kemudian. (Yeremia 32 : 39)

4.       Visi & Misi          :  Marsiadapari Di Hauma Partaga-hambingan

5.       Peserta                :  Agunius A. T Silalahi;  Apul Rudolf Silalahi;  Bonar Silalahi;  Bosmen H. Silalahi;

Bresman Silalahi; Charles Sinaga;  David Silalahi;  Deli br. Sihaloho;  Demson Sihaloho;  Dunov Saur Raja Sinurat;  Elwin Silalahi;  Fernandez Silalahi;  Freddy Tambunan;  Frederick Falentino Silalahi;   Henry Silalahi;  Jackson Silalahi;  Jonnedi Haloho;  Lydia Sinurat;  Maudin Sinurat;  Meita br. Simanjuntak;  Mulatua Sinurat;  Nancy Silalahi;  Nikson Silalahi Haloho;  Nixon Silalahi;  Okto Dian Sirait;  Oloan Silalahi;  Paulina br. Sidabariba;  Randy Silalahi;  Rizal Silalahi;  Ronald Silalahi;  Supri Silalahi;

6.       Jadwal  &  Agenda Acara :

a.       16.00 ¨C 17.15               Persiapan dan Perkenalan sembari menunggu kehadiran peserta

b.       17.15 ¨C 17.50               Kebaktian Singkat  (tata ibadah disusun oleh Pdt. Maruli Tua Silalahi) :

c.        17.50 ¨C 18.10               Peserta memperkenalkan diri secara formal dan selengkapnya

d.       18.10 ¨C 19.00               Makan Malam, Doa oleh Freddy Tambunan

(songs : David; Henry; Supri; Randy; Nancy; Bonar; Fernandez; Jackson)

e.        19.00 ¨C 20.15               Diskusi dan Pembahasan PARTISIPASI & ANTISIPASI (Dunia Nyata)

f.         20.15 ¨C 20.25               Coffee Break (lagu hiburan oleh Nancy; Henry; David; Bonar; Freddy)

g.       20.25 ¨C 21.30               Diskusi dan Pembahasan PARTISIPSI & ANTISIPASI (Dunia Maya)

h.       21.30 ¨C 21.45               Song¡¯s Break (lagu hiburan Apul; Agunius; Oloan; Ronald)

i.         21.45 ¨C 22.10               Diskusi dan Pembahasan Tambahan dan Lain-lain

j.         22.10 ¨C 22.30               Berfoto; Bernyanyi dan Manortor Bersama ; GABE jala HORAS..!

B.  DISKUSI & PEMBAHASAN

1. MATERI I  -  PARTISIPASI dan atau untuk ANTISIPASI DI DUNIA NYATA

A.      Hal yang akan disampaikan kepada Panitia Bolahan Amak (Horong Sondi Raja) Pesta Luhutan Bolon Pomparan Raja Silahisabungan yang akan berlangsung pada bulan Nopember 2010 di Desa Silalahi III, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi ¨C Sumatera Utara :

a.       Membangun Gapura Selamat Datang sebelum memasuki areal TUMARAS;

b.       Membuat dan Memasang Prasasti tentang Marga-marga yang dipakai oleh Keturunan Raja Silahisabungan di seluruh wilayah dan sub suku Batak seperti Toba; Pakpak; Karo; Simalungun dan Angkola/Mandailing (Lampiran II)

c.        Secara resmi melalui perwakilan raja-raja turpuk (horong) meminta kepada pomparan Raja Tambun agar memberikan jalan dan atau pendapat mengenai pemindahan Saring-saring Raja Tambun ¨C Pinta Haomasan br. Manurung dari Sibisa untuk dipersatukan dengan Raja Silahisabungan beserta seluruh hahang-na di TUMARAS, dan hal ini sangat mendesak dan penting mengingat Namboru Deang Namora juga bersikeras menyatakan keharusan hal tersebut.

d.       Sekaligus juga secara resmi melalui perwakilan raja-raja turpuk (horong) meminta kepada pomparan Raja Ni hula-hula Toga Manurung memberikan jalan dan atau pendapat mengenai pemindahan Saring-saring Ompung  Boru Nailing boru Nairasaon dari Sibisa untuk dipersatukan dengan Raja Silahisabungan di TUMARAS, agar dengan demikian lengkap dan sempurnalah keberadaan Tugu dan Makam Raja Silahisabungan beserta istri dan anaknya; (lampiran IV)

e.        Penyempurnaan Penyusunan Tarombo Pomparan Silahisabungan sesuai dengan hasil-hasil yang disampaikan oleh masing-masing pomparan, dimana hasil sebagaimana yang tercatat pada buku MEMORI TUMARAS yang ada masih belum sempurna dan perlu mendapatkan koreksi serta peñata-ulangan hampir dikeseluruhan tarombo horong yang ada, namun dengan semakin berkembangnya zaman dan teknologi yang mengakibatkan semakin cepatnya akses dan lancarnya komunikasi antar kelompok keturunan Raja Silahisabungan dari seluruh wilayah, berpadu dengan adanya sarana penyampaian berupa ¡°Luhutan Bolon¡± yang rutin diadakan setiap tahunnya, maka penyusunan Tarombo Raja Silahisabungan semakin kedepannya semakin komplit dan semakin menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. ¡°Lam Tu Ture na, Lam Tu Maju na¡±, bukan karena istilah ¡°Bongkar Pasang¡± namun yang istilah yang tepat adalah untuk ¡°Penyempurnaan¡± dan hal ini akan terus berlangsung setiap kali ada hal yang baru yang sebelumnya tidak diketahui atau tidak sesuai dari yang telah ditetapkan, namun dapat dibuktikan dan dipertanggung-jawabkan, dan tentunya mendapatkan ¡°Pengesahan¡± dari keseluruhan melalui sebuah ¡°Dos Ni Roha¡±.

B.       Hal yang akan disampaikan kepada Setiap Punguan Pomparan Raja Silahisabungan di seluruh wilayah :

a.       Agar mencantumkan Poda Sagu-Sagu Marlangan (PSSM) sebagai Dasar dan Falsafah di Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan-peraturan lainnya harus tunduk dan sesuai dengan butir-butir yang ada pada Poda Sagu-Sagu Marlangan dimaksud. Hal ini mutlak dan harus karena PSSM sangatlah VISIONER (adaptable) dan mengatur semua hubungan antar kelompok (HORONG atau TURPUK) dalam tubuh KELUARGA BESAR Pomparan Raja Silahisabungan (Lampiran III);

b.       Berikutnya untuk setiap kali melaksanakan acara maupun kegiatan resmi Punguan Pomparan Raja Silahisabungan, harus dimulai dengan Pembacaan Poda Sagu-Sagu Marlangan, untuk mengingatkan agar acara yang berjalan baik rapat dan lainnya berlangsung dalam suasana kekeluargaan yang diikat oleh rasa saling memiliki dan saling mengasihi sebagaimana isi dari PSSM itu sendiri;

c.        Membuat Daftar Marga-Marga yang termasuk dalam keturunan Raja Silahisabungan, sehingga secara otomatis marga-marga tersebut dapat bergabung pada Punguan Pomparan Raja Silahisabungan sekaligus menambah pengetahuan dan pemahaman semua anggota Punguan tentang Marga-marga apa saja yang merupakan ¡°dongan tubu¡± dan ¡°dongan sisolhotnya¡±.

2. MATERI II ¨C PARTISIPASI dan atau untuk ANTISIPASI DI DUNIA MAYA (FB)

a.       Sebagaimana diketahui bersama dari sudut pandang keyakinan kita keturunan Raja Silahisabungan yang berpatokan pada TUMARAS (128) dan ber-falsafah-kan Poda Sagu-Sagu Marlangan (PSSM), bahwa telah tercipta suatu keadaan dan suasana yang pelik dan rumit, yang sudah dapat dikategorikan ¡°pertikaian¡±  bahkan ¡°peperangan¡±, yang disebabkan munculnya kembali klaim dari kelompok yang menamakan dirinya SILAHI (SILALAHI) RAJA atau biasa juga disebut SILALAHI TOLPING, dimana mereka secara separatis melakukan hasutan, gugatan, bahkan juga fitnah memanfaatkan keterbukaan dunia maya, melalui pemberitaan yang cenderung bersifat propaganda dan kampanye pembelokan sejarah dan turi-turian yang kita yakini. Dan hal tersebut dilakukan secara terpola dan terorganisir, melalui banyaknya grup-grup yang dibentuk tanpa pengurus yang jelas dan transparan, seperti : Tarombo Silalahi Dua (TSD), Tarombo Raja Silahsabungan (TSR), Tarombo Silalahi Hitam (TSH), dan lain-lainnya. Selain itu juga, melalui beberapa aktivisnya yang sangat giat melakukan semua pekerjaan sebagaiman dimaksud diatas (menghasut; menggugat; memfitnah) dengan memasuki komuinitas atau kelompok yang mereka anggap sebagai lawan tarombonya. Banyak dari antara mereka adalah orang-orang bayangan atau siluman atau yang tidak jelas identitas dirinya, yang tanpa memiliki rasa bersalah melakukan provokasi secara berlebih, sehingga memancing emosi dan reaksi dari beberapa dari dongan tubu kita yang harus diakui juga terkadang melebihi batas normal dan sewajarnya. Kesemrawutan semakin lengkap setelah mereka juga melakukan propaganda serta mengampanyekan hal-hal yang mengundang amarah ke kelompok marga-marga lain, termasuk mencoba melibatkan mereka (orang dan marga lain) diluar keturnan Raja Silahisabungan seperti : Tampubolon, Simbolon, Manurung dan yang lainnya. Sekarang ini di kelompok atau Grup tersebut diatas sudah menjadi hal yang biasa dan lumrah seorang marga Simanjuntak melecehkan sosok SONDI RAJA dengan mengumpamakannya sebuah ¡°ASBAK¡±,  ataupun seorang marga Rumahorbo secara terang-terangan berani menyatakan seorang marga Sihaloho sebagai SIAL-OHO. Dan hal itu belumlah seberapa kalau melihat situasi di kelompok mereka yang sebenarnya.

b.       Bahwa untuk itu, telah tercipta reaksi yang berbau amarah dari beberapa rekan yang merasa perlu melakukan pembalasan atas perbuatan mereka, sebagian ada pula yang merasa terpanggil untuk melakukan proteksi atau sebuah bentuk counter melalui cara-cara yang mereka anggap tepat menghadapi situasi dimaksud. Namun apapun bentuk gugatan; hujatan; kampanye; propaganda; fitnah yang dilakukan pihak Silahi Raja yang akhirnya mendapat perlawanan dengan berbagai bentuk dari kelompok TUMARAS dan PSSM, telah semakin panas dan membuat hati menjadi sangat miris, bahkan saat-saat sekarang ini sudah berimbas pada saling menjatuhkan menggunakan segala cara yang ada.

c.        Menyikapi hal tersebut, pertemuan ¡°128 ¨C MB¡± telah menyepakati beberapa hal yang harus dilakukan untuk menghentikan semua perdebatan yang ada, atau paling tidak dapat meminimalisir situasi menjadi lebih beradab dan berbudaya sesuai adat dan budaya BATAK, sekaligus untuk menunjukan dan menjaga harkat; martabat dan kehormatan Raja Silahisabungan yang telah terkenal diantara leluhur-leluhur suku batak dan sangat diagung-agungkan dan senantiasa dibanggakan oleh semua keturunannya.

d.       Berikut hal-hal yang selalu mereka gugat dan hujat dalam setiap propagandanya :

e.        Tindakan yang patut dilakukan untuk menyikapi hal-hal yang ada terjadi saat ini termasuk pokok-pokok persolan sebagaimana diuraikan diatas adalah :

f.            Secara serentak menghimbau pengelola atau administrator  ¡°Tarombo Silalahi (TS)¡± melalui inbox, untuk tidak membuat status dan komentar yang menunjukkan Provokasi dan hal-hal yang memancing kericuhan dan keributan pada ¡°Halaman¡± atau ¡°Komunitas¡± yang dia kelola. Meskipun hal itu dilakukan sebagai bentuk balasan atas apa yang dilakukan pihak seberang, tidak perlu terlalu dilayani dengan KEKERASAN dan KEKASARAN. Hal ini perlu demi melakukan pembelajaran bagi semua anggota, sekaligus menunjukkan sikap terhormat yang kita warisi dari Raja Silahisabungan. Tarombo Silalahi (TS) saat ini telah menjadi wadah berkomunikasi antara semua keturunan Raja Silahisabungan, hal ini harus dimanfaatkan untuk membangun ¡°POSITIVE  IMAGE¡± tentang banyak hal, seperti :

g.            Mengenai seluruh Keterangan sekaligus Jawaban akan Pokok-Pokok gugatan pihak Silahi Raja akan dengan sendirinya termentahkan melalui :

h.            Secara Khusus dan Spesifik, diwajibkan bagi seluruh Keturunan Raja Silahisabungan untuk memahami  Poda Sagu-Sagu Marlangan (PSSM). Kata ¡°Memahami PSSM¡± yang dimaksud dalam hal ini bukanlah sekedar mengetahui  atau mengingat isi dari PSSM tersebut, namun lebih dari itu termasuk mengetahui :

3. MATERI III ¨C TAMBAHAN dan LAIN-LAIN

a.       Penyampaian Usulan dan Rekomendasi ke panitia bolahan amak luhutan bolon melalui ketua punguan pomparan raja parmahan jabodetabek saudara Robert Silalahi, yang akan diserahkan oleh Bresman Silalahi

b.       Pertemuan 1 x 6 bulan dengan ketentuan pertemuan I sebelum luhutan bolon guna penyampaian gagasan dan rekomendasi; pertemuan kedua setelah luhutan bolon untuk evaluasi

c.        Menghimbau semua daerah melakukan hal  yang sama, untuk dimatangkan melalui tiap perwakilan pada saat luhutan bolon..,

d.       Membangun Komunikasi antar Facebookers pomparan raja silahisabungan se-jagat maya, dimulai dengan memberikan tanda dukungan atas hasil dan kesimpulan pembahasan pokok-pokok diskusi diatas melalui mencantumkan nama pada daftar sebagaimana dibawah ini, sekaligus memberikan penegasan demi menyatakan keinginan untuk semakin lebih baik dan semakin lebih maju bagi keseluruhan pomparan raja silahisabungan.  Hal ini juga akan dilampirkan dalam surat penyampaian gagasan kepada panitia bolahan amak luhutan bolon pomparan raja silahisabungan 23 nopember 2010 di desa silalahi III kec. Silahisabungan ¨C kab. Dairi, sumatera utara,

e.        Berikut contoh dan format bentuk dukungan yang diberikan :

No. Nama (panggoaran)                         Horong                 Daerah Asal        Domisili

1.    Samudra Silalahi                               Loho Raja            P. Siantar             Cikarang ¨C Bekasi

2.    Henry Situngkir                                 Tungkir Raja       Medan                  Samarinda

3.    Hotben Doloksaribu                         Sondi Raja           Porsea                   Jakarta

4.    Herison Sidabutar                             Butar Raja            Paropo                  Samarinda

5.    Sehat Lian Sidabariba                      Bariba Raja          Silalahi N            Manado

6.    Bintar Debang                                     Debang Raja       Paropo                  Tangerang

7.    Ariston Silalahi                                 Batu Raja             Silalahi N            Jakarta

8.    Ganda Tambunan                             Tambun Raja      Sigotom                Pangururan

9.    Glenn Fritz Sihombing                     Pamoruon            Sidikalang           Bengkulu

dst, dengan harapan dapat mencapai jumlah sebanyak-banyaknya sebelum  15-09-2010

4. LAMPIRAN ¨C LAMPIRAN

a.       TUMARAS BERDOA

b.       Marsiadapari Dihauma Partaga-Hambingan

c.        Poda Sagu-Sagu Marlangan (PSSM); Naskah &  Tinjauan Dari Sisi Penyajian Makanan

d.       Marga Silalahi beserta Marga Cabang-Cabang Turunannya

e.        Sang Raja Bernama Lahir ¡°TAMBUN¡±

f.         Raja Bunga-Bunga gelar Raja Parmahan Silalahi ¨C Kedudukannya dalam  Tarombo Raja Silahisabungan;  Jalan Satu-satunya Penyelesaian Persoalan Kelompok Silalahi Raja

g.       Unang Pola Marsaor Anggo Na Laho Gabe Gaor; Tumagon Ma Marsirang Anggo Na I Do Pa Ro Sonang (sebuah refleksi)

h.       Debat Silahisabungan : Poda Sagu-Sagu Marlangan ¨C PSSM >< Padan Dekke Na Nilaean ¨C PDNN; (Fakta atau Rekayasa)

i.         Debat Silahisabungan : Deang Namora dan/atau Siboru Marihan (Siapakah yang Mengasuh Tambun sang Raja?)

RAP RENTA POMPARAN RAJA SILAHISABUNGAN;

MARSADA NI ROHA MARHITE PODA SAGU-SAGU MARLANGAN;

TUNG DIDIA PE MARINGANAN, TUNG AHA PE NA MASA SAI HOT MARSITOGU-TOGUAN..!

Jakarta, 21 Agustus 2010

Tertanda

Komunitas FB Pomparan Raja Silahisabungan ¡°128 MB¡±  area Jabodetabek

LAMPIRAN I

TUMARAS BERDOA

(Gagasan Yang Menjadi Keinginan Yang Memerlukan Usaha Untuk Mewujud-Nyatakannya Dengan Harapan Mendapat Restu Dari Tuhan Yang Maha Kuasa)
bersama kita renungkan..,
HUTA LAHI > SILALAHI NABOLAK > KECAMATAN SILAHISABUNGAN¡­!
(KEBANGGAAN yang SUDAH TER-NYATA-KAN)
TURASI > TUMARAS > TUMARAS BERDOA¡­?
(KEINGINAN yang masih BELUM TER-WUJUD-KAN)
Usaha Apa Yang Telah Kita Lakukan Untuk Mewujud-Nyatakannya..?
Permohonan Apa Yang Layak Kita Sampaikan Pada Tuhan Tanpa Usaha¡­?
karena untuk sesuatu yang diinginkan.., sebuah DOA tanpa USAHA¡­,
ibarat EMBUN PAGI yang HILANG seiring TERBIT-nya MATAHARI¡­,
di-siang harinya bahkan sudah tak lagi meningggalkan BEKAS..,
saat MATAHARI TERBENAM.., saatnya memulai menginginkannya kembali..!
begitu berulang dan berulang sampai kita tak lagi berkesempatan melihat MENTARI..,
jadi kita harus memulainya..,  memulai sebuah usaha atas dasar sebuah keinginan..!
Dan ini adalah sebuah USAHA yang LAYAK kita serahkan pada TUHAN..,  dengan meminta dan memohon bimbinganNYA.., PENUH HARAPAN dan KEYAKINAN bahwa TUHAN berkenaan merestuinya..!
¡±TUMARAS BERDOA : Tugu & Makam Raja Silahisabungan Bersama Delapan Orang Anaknya¡±

Terlebih Perhelatan Tahun Ini (November 2010) Pomparan Sondi Raja Adalah Panitia Pelaksana (Bolahan Amak) ¡°Luhutan Bolon Pomparan Raja Silahisabungan¡± Di Huta Lahi, Desa Silalahi Iii, Kecamatan Silahisabungan ¨C Kab Dairi..! Kita Sampaikan Pada Mereka Yang Merupakan Orang-Orang Yang Telah Terpilih Untuk Sipatujoloon.., Yaitu Mereka-Mereka Pengurus Punguan Pomparan Raja Silahisabungan..,  Dan Punguan Tiap Horong Serta Raja-Raja Turpuk..,  Di-Tiap Tempat Di-Seluruh Indonesia Yang Pastinya Akan Hadir Saat Pesta Meski Hanya Perwakilan.., Melalui Panitia Pelaksana Yang Kebetulan Adalah Horong Kita (Sondi Raja).., Untuk Meng-Agenda-Kan Pembahasan Akan Rencana :

1.       Permohonan Kepada Pomparan Tambun Raja Secara Resmi Untuk Melengkapi Tumaras Berdoa;
2.       Melihat Kenyataan Yang ¡°Real¡± Tentang Gugatan Penggunaan Marga Silalahi Bagi Keturunan Raja Silahisabungan Dari 7 Anaknya.., Perlu Penegasan Berbentuk Penulisan Di Areal Tumaras Mengenai Marga Yang Dipakai Keturunan Silahisabungan Dan Marga-Marga Cabang Turunannya.., Seperti Yang Ada Di Tugu/Makam Raja Bunga-Bunga Gelar Raja Parmahan Silalahi..!
SAI HORAS MA GOMOS.., TU GABE NA SO RA TOS-TOS..,
DIHITA POMPARAN NI OMPUTTA RAJA SILAHISABUNGAN SALUHUT-NA..!

Lippo Cikarang, 07 August 2010

Apul Rudolf Silalahi (Amani Indy)

LAMPIRAN ¨C I I

MARSIADAPARI DI-HAUMA PARTAGA-HAMBINGAN

(gambaran sederhana tentang seia sekata dalam sebuah pekerjaan)

PENGERTIAN

MARSIADAPARI adalah sebuah budaya masyarakat batak tradisonal berbentuk arisan gotong royong dalammelaksanakan pengerjaaan lahan untuk bercocok tanam, mulai dari mencangkul (ombak balik), menanam (marsuan), menyiangi (marbabo), sampai dengan memanen (manggotil). Arisan gotong royong tersebut adalah berupa tenaga dan pengerahannya, dimana secara bergiliran antara peserta akan saling bahu membahu mengerjakan lahan secara bergiliran, tanpa diupah bagi yang mengerjakan dan tanpa mengupah bagi yang empunya pekerjaan, dimana sebagai ganti dari upah dan pengupahan, mereka hanya mengandalkan pengerahan tenaga sebagai bentuk pembayarannya;

HAUMA adalah lahan yang senantiasa diairi (dialiri perairan) yang dimanfaatkan untuk pekerjaan cocok tanam melalui menanam padi. Atau dalam bahasa Indonesianya disebut sawah;

PARTAGA-HAMBINGAN adalah istilah yang jamak digunakan untuk menggambarkan lahan persawahan yang berada pada lereng pegunungan. Lahan tersebut memiliki tingkat-tingkat sedemikian rupa, yang mana sesuai dengan tekstur lereng pegunungan maka lahan yang tercipta memiliki keunikan antara lain :

Keseluruhan hal yang diuraikan diatas, sangat mudah dipahami bagi orang-orang yang pernah mengerjakan atau bekerja sebagai seorang petani (partani). Namun penulis yakin, meskipun bagi mereka yang tidak pernah memegang cangkul (panggu) selama hidupnya, pasti secara harafiah dapat membayangkannya sehingga mengerti dan memahami apa yang dimaksudkan dengan : MARSIADAPARI DI-HAUMA PARTAGA-HAMBINGAN.

Sebagai seorang anak yang tumbuh kembang (magodang) di-kampung halaman, penulis sangatlah kental dan melekat dengan budaya tradisional masyarakat batak toba, termasuk salah satunya apa yang dinyatakan sebagai judul tulisan. Terlebih lagi, kampung halaman penulis (dusun bagashuta ¨C desa silalahi dolok ¨C kecamatan balige ¨C tobasa), berada tepat dilereng sebuah gunung yang bernama Dolok Silalahi (bagian dari pegunungan Bukit Barisan). Dan menjadi sempurna, karena kakek penulis (ompung doli) L. OMPU PAUTAN SILALAHI gelar KOPOROL memiliki areal persawahan yang dikerjakan sebagaimana gambaran yang diterangkan diatas seutuhnya. Areal persawahan tersebut secara rincinya memiliki jumlah pematang sebanyak 27 (dua puluh tujuh) bidang, mulai dari tingkat paling atas yang berukuran panjang, lebar dan luas kurang lebih 2,5 x 2 = 5m2 (lima meter persegi) dan tingkat paling bawah kurang lebih 20 x 4,5 = 90m2 (sembilan puluh meter persegi). Sekaligus juga penulis telah menyaksikan pengerjaan lahan tersebut saat remaja (1985 ¨C 1988) dan melakukan pengerjaannya langsung saat duduk dibangku SMA (1989 ¨C 1991) melalui apa yang jadi topik penulisan, yaitu MARSIADAPARI, meskipun terbatas pada pengerjaan penyiapan lahan dengan mencangkul, mendinding dan menembok pematang (mangombak ¨C manasapi ¨C mamatange) saja.

PEMIKIRAN, PERTIMBANGAN, KEPUTUSAN

Berikut penulis mencoba memaparkan situasi berdasarkan pengalaman yang pernah penulis lihat dan alami dari apa yang disebut dengan : ¡°marsiadapari di-hauma partaga-hambingan¡±, yang sarat makna dan sangat sesuai dengan gambaran aspek kehidupan berkeluarga, berlingkungan dan bermasyarakat pada tingkat sosial dalam peradaban masyarakat suku batak yang tak pernah lepas dari adat dan budaya disetiap kesehariannya dan disetiap aktivitas hidupnya. Termasuk juga didalamnya hubungan kekerabatan antara personal atau kelompok yang bermuasal dari satu leluhur, yang dalam kamus istilah dinyatakan dengan ; ¡°silsilah kekeluargaan turun temurun (tarombo pomparan na sian sa-ompu)¡±.Dikarenakan keunikan dari aktivitas marsiadapari dan juga keunikan dari lahan hauma partaga-hambingan (sebagaimana pengertian yang telah dijelaskan), maka tercipta pula sebuah situasi yang unik setiap kali melakukan kegiatan : ¡°marsiadapari di-hauma partaga-hambingan¡± dimaksud. Hal ini terjadi akibat korelasi antara pelaku dan pekerjaan (subject and-or-with object) menerapkan metode, sistem dan mekanisme pengerjaan itu sendiri, bagaimana seharusnya dan dengan pertimbangan apa, demi tujuan yang sudah pasti yaitu menyelesaikannya dengan sempurna.

Ada empat metode dan sistem pengerjaan yang penulis ketahui, yaitu :

I. MEMULAI DARI TINGKAT PALING ATAS

Suatu waktu dimana saat penulis masih sebatas menyaksikannya, pernah adik dari bapak penulis (amanguda/bapauda bernama SUTAN AMANI NOVA SILALAHI) beserta grup-nya yang terdiri dari 5 (lima) orang, mereka menerapkan metoda dan sistem pengerjaan dengan memulai dari tingkat paling atas lalu berurutan ketingkat bawahnya. Hal sedemikian dilakukan dengan pertimbangan pemikiran bahwa :

1.       Memulai dengan menyelesaikan yang luas pematangnya lebih sempit yang secara otomatis akan lebih cepat selesainya jumlah hitungan per-pematang;

2.       Tidak terlihat adanya perbedaan kekuatan, teknik dan pengalaman antar pelaku, termasuk juga peralatan yang digunakan. Tertutupi oleh kebersamaan dan irama hentakan, dimana nilai lebih salah seorang anggota tim mampu menutupi kekurangan rekan setimnya, yang dalam istilah ekonomi sekarang disebut dengan subsidi silang;

3.       Tidak ada rasa jenuh, karena semua dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi. Sambil mengayunkan cangkul, masing-masing berkesempatan bercerita tentang pengalaman, sesekali disertai candaan dan tak jarang tertawa secara bersamaan;

4.       Saat tiba waktunya berhenti dikarenakan datangnya senja (botari), seberapa banyak jumlah pematang yang sudah selesai lebih banyak dari yang belum, dan dapat lebih diperhitungkan untuk melanjutkan pada keesokan harinya, dan;

5.       Jalan menuju pulang sedikit mudah dan singkat karena telah turun dari saat awal memulainya;

6.       Keesokan hari saat melanjutkannya, mereka konsisten dengan metode dan sistem yang sama, sampai akhirnya selesai dalam waktu 3 (tiga) hari;

II. MEMULAI DARI TINGKAT PALING BAWAH

Saat duduk dibangku SMA kelas 1, kegiatan marsiadapari penulis lakoni sendiri dengan secara langsung mewarisi dari kelompok sebelumnya. Bersama dengan abang penulis (Daniel Amani Grace Silalahi) dan lima teman lainnya, kami membentuk satu grup marsiadapari sehingga dengan demikian total keanggotaan kelompok sebanyak 7 orang.

Berbeda dari metode dan sistem sebelumnya, pada saat itu kami bersepakat untuk memulai pengerjaan dari tingkat paling bawah untuk selanjutnya secara teratur naik per-tingkat ke atas, dan itu disepakati dengan pertimbangan :

1.       Mendahulukan yang lebih luas dan lebih butuh waktu dan konsentrasi, dengan demikian semakin ketingkat atas waktu dan luas lahan yang akan dikerjakan lebih cepat hitungan per-pematangnya;

2.       Pada tahap awal-awal pengerjaan biasanya semangat dan etos kerja masih tinggi, sehingga sangat tepat diarahkan untuk pengerjaan yang cenderung menggunakan waktu lebih lama;

3.       Semakin naik ke-pematang tingkat atas, semangat semakin bertambah dikarenakan pengerjaan per-pematang semakin cepat dan singkat, ada tumbuh keinginan untuk segera menyelesaikannya;

4.       Sama situasinya dengan metoda memulai dari atas, tidak ada rasa jenuh, karena semua dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi. Sambil mengayunkan cangkul, masing-masing berkesempatan bercerita tentang pengalaman, sesekali disertai candaan dan tak jarang secara bersamaan tertawa;

5.       Dan keesokan hari saat melanjutkannya, perhitungan waktu pengerjaan lebih akurat dan waktu yang dimiliki lebih dapat diatur sedemikian rupa, dapat diperoleh selingan tambahan sesi berisitirahat, (sebelumnya satu kali pada kisaran pukul 3, menjadi 2 kali atau lebih sesuai akurasi perkiraan);

6.       Lahan tersebutpun terselesaikan dalam waktu 2 (hari) hari saja.

III. MEMULAI DARI TINGKAT TENGAH-TENGAH

Pernah juga terpikirkan untuk mencoba variasi dan alternatif lain selain kedua metode sebelumnya, yaitu berupa memulai pengerjaan dari tengah-tengah keseluruhan jumlah pematang. Namun hal ini tidak pernah jadi dilakukan karena pertimbangan :

1.       Tidak dapat dipastikan titik tengah dari lahan berada pada pematang yang mana;

2.       Tidak memiliki keteraturan dan akan cenderung melemahkan semangat dan niat bekerja;

3.       Tidak memiliki akurasi perkiraan waktu yang tepat dalam penyelesaian;

4.       Akan menciptakan kesimpang-siuran pemikiran dan pemahaman, apakah tim harus dibagi dua dalam kelanjutannya, dengan ketentuan separuh dari tim melanjut keatas dan separuhnya melanjut kebawah, dan hal in jelas akan menimbulkan saling bantah, saling tuding dan yang pasti akan menampakkan perbedaan kekuatan, teknik dan pengalaman antar pelaku, termasuk juga peralatan yang digunakan.

5.       Kelanjutan selanjutnya tidak bisa dibayangkan, ada yang akan merasa superior sehingga merasa memiliki hak untuk dituruti, dan ada yang akan menutupi rasa inferiornya melalui cara-cara yang tidak terpuji, sebagaimana sifat asli invidual orang batak (halak hita).

6.       Dengan alasan dan kejadian yang sangat memungkinkan untuk terjadi sebagaimana dinyatakan tersebut, maka metode seperti ini tidak pernah kami lakukan. Dan saya yakin karena alasan yang sama, generasi sebelum-sebelumnya juga tidak pernah melakukan hal yang sama.

IV. KOMBINASI MEMULAI DARI TINGKAT PALING ATAS DAN TINGKAT PALING BAWAH

Dalam kebiasaan pertanian di daerah TOBA HOLBUNG (penulis tidak tahu persis apakah didaerah lain juga berlaku), terutama pada masa-masa sebelum dikenalnya istilah ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian (proyek swasembada pangan masa pemerintahan presiden SOEHARTO), pengerjaan dan pengaturan masa tanam sampai dengan masa panen hanya berlaku sekali dalam setahun. Namun demikian, didaerah saya bertumbuh kembang, ada juga yang melakukan pengerjaan tersebut untuk masa dua kali panen dengan ketentuan : bahwa yang pokok adalah masa tanam awal tahun dan masa panen pertengahan tahun, ditambah lagi (meskipun tidak harus selalu, namun sering juga dilakukan) selingan berupa masa tanam pertengahan tahun untuk masa panen akhir tahun. Dalam bahasa daerah saya, hal tersebut dinyatakan dengan istilah ¡°MARSITALOLO¡± yang secara harafiah dalam bahasa Indonesia dapat diartikan : mencari keuntungan tambahan memanfaatkan masa luang yang tersedia. Hal ini dilakukan karena kebiasaan orang kampung merayakan ¡°ari pesta¡±, yaitu saat Natal dan Tahun Baru. Dimana pada saat-saat tersebut, telah membudaya tradisi serba baru, mulai dari kaos kaki dan sepatu sampai dengan celana dan baju, tak lupa juga bagi tiap keluarga dan rumah tangga mempersiapkan penganan berupa dodol dan kombang loyang, untuk disuguhkan pada setiap tamu. Ari Pesta (Natal & Tahun Baru) memanglah saat bagi masyarakat BATAK untuk saling mengunjungi dan menjaga tali silaturahmi antara tetangga (dongan sahuta) dan antara sanak family (sisolhot manang tondong), hal ini sudah menjadi semacam konsensus tak tertulis yang tetap lestari hingga saat ini, bahkan kebiasaan ini terbawa-bawa sampai kedaerah perantauan yang jauh diluar kampung asal (tano parserahan).

Pada tahun 1990, penulis atas izin dan dukungan dari orangtua, ditambah keinginan merayakan ari pesta dengan sedikit meriah, membentuk satu grup marsiadapari yang tetap terdiri dari 7 orang, yang memiliki keinginan yang sama sebagaimana yang penulis uraikan sebelumnya. Dikarenakan situasi bukan seperti biasanya, ditambah dorongan jiwa muda yang penuh keinginan mencoba menemukan variasi dan metode yang baru serta berbeda dari yang sudah ada, maka kami memutuskan untuk melakukan pengerjaan lahan melalui pemecahan grup menjadi dua kelompok, yang mana kelompok I terdiri dari 4 orang (amani grace salah satunya) disepakati untuk memulai pengerjaan dari tingkat paling bawah; dan kelompok II terdiri dari 3 orang (termasuk penulis didalamnya) memulai pengerjaan dari tingkat paling atas.

Belum lagi datang santapan siang, persoalan sudah mulai mengemuka. Dimulai omongan kecil dari salah seorang anggota kelompok II (freddy silalahi yang memiliki keunggulan tenaga dari seluruh peserta, saat ini kabarnya berdomisili di minas ¨C riau), yang berceloteh kecil mengatakan : ¡°kita sudah selesai tiga tingkat pematang, sementara mereka sepertiganya pun belum ada!¡± Meskipun omongan itu tidak digubris anggota lainnya, namun telah menciptakan suasana yang kurang nyaman.

Saat santapan untuk makan siang tiba, dengan lantang dia berteriak kepada yang membawanya : ¡°bawa keatas sini saja makanannya, biar mereka yang naik!¡± Padahal sebenarnya, jalan menuju hauma partaga hambingan tersebut ¡°berpintu masuk¡± dari tingkat paling bawah. Dan tak bisa menahan dorongan hatinya, saat makan dia dengan ketus berkata : ¡°sudah kayak bebek kalian yang dibawah itu, kami dengan ber-tiga sudahpun menyelesaikan empat tingkatan pematang, sementara kalian sudahpun ber-empat tapi masih hanya menyelesaikan sepertiga dari satu pematang!¡±. Tiba-tiba semua menjadi hening dan membisu seketika. Hilang sudah indahnya interaksi melalui percakapan sekaligus kesempatan bercerita tentang pengalaman, sesekali disertai candaan dan tak jarang tertawa secara bersamaan.

Sementara dia masih saja mengomel dan berkeluh kesah, tak tahan amani grace mengomentarinya dengan berkata : ¡°sekarang begini saja kawan, gantianlah kami yang dari tingkat paling atas, supaya kau paham perbedaannya, supaya kau tahu bahwa sebenarnya sama hasil yang telah kita kerjakan, jangan cuma pandang dari sisimu saja, itu tidak adil!¡±Tak tahu bagaimana prosesnya dan tak pasti siapa yang memulai, yang terjadi berikutnya adalah adu fisik antara mereka berdua (kebetulan seumuran atau sebaya). Nasi beserta lauk pauknya yang seharusnya menjadi santapan tak lagi bisa dibedakan dengan percikan lumpur yang berhamburan akibat mereka berusaha saling menjatuhkan (marsiranggutan). Dan pada akhirnya semua meninggalkan pekerjaan dan pulang kerumah dengan hati, perasaan dan pikiran yang tak karuan.Pekerjaan menjadi terhenti dan lahan menjadi terbengkalai (tarulang), secara otomatis ¡°marsitalolo¡± pun batal demi adat. Efek selanjutnya, ¡°ari pesta¡± akan diisi dan diikuti dengan memakai barang yang lama. Lebih kedepannya lagi ¡°marsiadapari¡± menjadi momok yang menakutkan bagi grup kami yang tadinya sangat serasi, saling mendukung, saling melengkapi dan saling memenuhi. Sungguh sesuatu yang sangat disesalkan.

Semenjak kejadian itu sampai dengan saat ini, penulis tidak lagi pernah melakukan kegiatan : ¡°marsiadapari di-hauma partaga-hambingan¡±!

PENUTUP

Meskipun saat ini sudah memasuki zaman peralihan ke teknologi modern dan mutakhir, dimana untuk urusan pengerjaan lahan berupa ¡°mangombak balik¡± sudah dilakukan dengan memakai mesin pengolah bernama ¡°quick-boxer 1000¡± (taraktor kata orang kampung), namun tetap saja ada hal-hal yang tidak dapat dikerjakan oleh mesin tercanggih sekalipun, yang masih harus memakai metode konvensional dan tradisional, salah satunya adalah : ¡°hauma dipartaga-hambingan¡±. Karena keunikan yang dimilikinya, tidak dapat dikerjakan menggunakan kecanggihan peralatan, dimana : ¡°jumlah tingkat ¨C tinggi tingkat ¨C luas sempitnya pematang ¨C panjang banyaknya pematang¡± tidak memungkinkan bagi ¡°taraktor¡± untuk mengerjakannya.

Hidup seiring perjalanannya adalah sebuah PILIHAN, dan pilihan yang dihadapkan kerap merupakan sesuatu yang tidak diinginkan. Secara individual dan pribadi, manusia dengan keberagaman sifat, sikap dan prinsipnya cenderung memiliki perbedaan dalam menentukan pilihan akan sebuah situasi dan kejadian yang ada. Jalan yang paling mudah dan yang pasti paling ¡°murah¡± adalah memilih APATIS atau tidak perduli dan tidak mau tahu. Namun perlu disadari dan dipahami, bahwa hidup dalam perjalanannya selalu menghadapi PERUBAHAN. Perubahan tidak akan pernah bisa DIHINDARI atau DIALIHKAN, dia hanya bisa DITENTANG atau DITERIMA, bagi mereka yang mencoba menghindari tidak akan beroleh tempat untuk berdiri dan tak akan mendapatkan apapun untuk dinikmati. Maka dari itu teguhkan hati mantapkan diri mohon pertolongan ILAHI untuk menetapkan pilihan ¡°MENENTANG¡± atau ¡°MENERIMA!¡±

Dan ¡°hauma dipartaga-hambingan¡± yang diuraikan pada tulisan ini, masih membentang disana, yang oleh ¡°ompung doli¡± penulis diwariskan kepada adik perempuan dari ayahanda (namboru Flores nai Linggom na marhamulian tu marga Lumbantoruan sian Lintong Nihuta)

¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­.

Engkau akan menjadi sangat lelah, baik engkau baik bangsa yang beserta engkau ini; sebab pekerjaan ini terlalu berat bagimu, takkan sanggup engkau melakukannya seorang diri saja.(Keluaran 18 : 18)

¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­.

Lippo Cikarang, 10 Agustus 2010

Apul Rudolf Silalahi (Amani Indy)

LAMPIRAN III

NASKAH PODA SAGU-SAGU MARLANGAN (PSSM)

(Dalam Bahasa Batak dan Bahasa Indonesia)
INGKON MASIHAHOLONGAN HAMU SAMA HAMU DOHOT RODI POMPARAN MUNA BE. (Hendaklah kamu saling mengasihi satu sama lain hingga kepada seluruh keturunanmu)
NASO TUPA DOHONON MUNA NASO SAAMA -SAINA HAMU NAPITU DOHOT SI TAMBUN RAJA. JALA INGKON SISADA BORU DO HAMU.

(Janganlah mengatakan bahwa kalian bertujuh tidak satu ayah-satu ibu dengan adikmu Tambun Raja.

Dan harus SISADA BORU).
HAMU NAPITU DOHOT ANGKA PINOMPARMU, INGKON HUMOLONG ROHAMU DI BORU NI ANGGIMUNA SI TAMBUN RAJA RODI POMPARANNA. JALA HOPE TAMBUN RAJA DOHOT SANDOK POMPARANMU INGKON HUMOLONG ROHAM DI BORU NI ANGKA HAHAM RODI POMPARANNA.
(Kalian bertujuh beserta keturunanmu, harus lebih sayang kepada putri adikmu Tambun Raja dan keturunannya. Dan kamu pun Tambun Raja dan beserta seluruh keturunanmu harus lebih sayang kepada putri abangmu beserta keturunannya)
NASO JADI OLION NI NAPITU POMPARANNI ANGGIMMU SI TAMBUN RAJA ON. JALA NASO JADI OLION NI POMPARAN NI TAMBUN RAJA POMPARAN NI SUDE HAHAM NAPITU ON.

(Kalian bertujuh dan seluruh keturunanmu tidak boleh menikah dengan keturunan adikmu si Tambun Raja. Demikian juga kamu Tambun Raja beserta seluruh keturunanmu tidak boleh menikah dengan seluruh keturunan abangmu yang tujuh ini)
NASO TUPA PUNGKAONMU BADA MANANG SALISI. IA ADONG PARBADAAN DIHAMU NAPITU SAHAT RODI POMPARAN MUNA, SANDOK INGKON ANGGIMUNA MA MANANG POMPARANNA SIBAHEN DAME DIHAMU, MAMBAHEN UHUM NA TINGKOS JALA NASO BOI  MARDINGKAN. INGKON OLOAN JALA TUNG SO JADI JUAON MUNA. LAOS SONGONI HO TAMBUN RAJA, IA ADONG PARBADAAN DI POMPARAN MUNA, SANDOK INGKON SIAN POMPARAN NI HAHAM NAPITU ON MA SIBAHEN DAME JALA SIDABU UHUM NATINGKOS, NASO TUPA MARDINGKAN, JALA NASO JADI JUAON MUNA. JALA MOLO ADONG PARBADAAN DIHAMU NASOTUPA DOHOT HALAK NAASING LAHO PASAEHON.
(Tidak boleh kalian memulai pertengkaran atau perselisihan. Bila ada pertengkaran diantara kalian bertujuh hingga seluruh keturunanmu, harus adikmu Tambun Raja atau keturunannya yang menjadi juru damai dan memberikan hukum yang adil yang tidak memihak. Harus kalian patuhi dan tidak boleh kalian tolak. Demikian juga kamu Tambun Raja, bila ada pertengkaran diantara keturunanmu, harus dari keturunan abangmu yang tujuh ini menjadi juru damai dan memberikan hukum yang adil yang tidak memihak. Dan tidak boleh kalian tolak. Bila ada pertengkaran diantara kalian dan keturunanmu, tidak boleh orang lain ikut campur untuk menyelesaikannya)

PSSM ¨C SEBUAH TINJAUAN DARI SISI PENYAJIAN MAKANAN

Pengertian PODA: saran, ajaran, pengajaran, nasehat, amanat

Pengertian SAGU-SAGU: Kue yang terbuat dari tepung beras dimasak tanpa gula, kemudian dipadatkan dibentuk menggumpal/membulat atau umumnya silindris.

Panganan ini pada PSSM dimaksudkan sebagai lambang pemberian poda/petuah/pasu-pasu/nasehat.
Pengertian MARLANGAN: Pucat.

Pada umumnya kue sagu-sagu dicampur atau diolesi dengan kunyit agar warnanya tidak pucat. Namun kue sagu-sagu pada saat penyampaian PSSM, kue sagu-sagu ini sengaja tidak dicampur/diolesi dengan kunyit dengan tujuan agar terlihat pucat. Sebagian sagu-sagu marlangan di buat berdiri (jongjong) dan sebagian lagi dibuat tergeletak (gadap).

Sagu-sagu yang berdiri dimaksudkan memberi pengertian bagi anak hingga pinompar Raja Silahisabungan yang patuh terhadap poda yang diberikan maka akan berdiri tegak, sedangkan yang tidak patuh (mangose) terhadap poda yang diberikan maka akan tergeletak seperti sagu-sagu yang tergeletak itu. Oleh karena perlambangan seperti ini maka batu sijongjong dan batu sigadap yang ada di Simarampang diyakini sebagai perwujudan dari sagu-sagu marlangan pada saat penyampaian PSSM.

Kue sagu-sagu marlangan bukanlah sajian pokok pada penyampaian PSSM (dan demikian juga pada adat batak yang berlaku hingga kini) akan tetapi sebagai sajian tambahan terhadap sajian utama. Sajian (sipanganon) utama pada acara PSSM adalah makanan seperti biasa ditambah dengan sipanganon na margoar (bermakna). Pada PSSM sajian ini dibuat sebagai tudos-tudos (perumpamaan, perlambang).

Sipanganon na margoar pada adat batak yang disampaikan oleh orang tuanya kepada anaknya (doli-doli atau bujangan) biasanya adalah ayam jantan putih polos yang mana jenggernya harus berdiri tegak (manuk mira na bottar si jambe na uli). Dipotong menurut ruas-ruas persendian (tulang tidak boleh terpotong) sehingga didapat bagian-bagian seperti: tulan, ulu, panukkoli, pat, dan lain sebagainya. Potongan-potongan ini kemudian di masak (umumnya dipanggang) dan kemudian disusun rapih di atas piring putih (pinggan) diatas nasi putih.

Masih banyak lagi jenis makanan yang tersaji bersama makanan najagar diatas seperti namun tidak terbatas pada: daging yang dipanggang dicampur dengan garam dan cabai, daging masak yang dicampur dengan darah (kedua jenis ini dibungkus didalam daun pisang dibuat silindris yang satu ujungnya ditekuk dan satu ujung lagi dibuat terbuka dan disisipkan bunga-bunga), daging masak yang ditumbuk halus (jenis ini dimasukkan kedalam gulungan daun pisang berbentuk kerucut), nitak (kue khas batak), anggir pangurason, dll.

Semua sajian-sajian makanan diatas kemudian lebih dikenal dengan sebutan sipanganon najagar (makanan yang lengkap sempurna) secara adat batak. Makanan najagar ini hanya disajikan pada saat-saat tertentu. Misalnya pada saat anaknya akan menempuh ujian akhir sekolah, selesai mendapat pemberkatan sidi atau malua, memberangkatkan anak merantau, lepas dari malapetaka atau sembuh
dari sakit parah, dan lain sebagainya.

Pada saat penyampaian makanan dari orang tua kepada satu orang atau lebih anak ini, pada umumnya diundang saudara terdekat (namborunya, hahangnya dan angginya) untuk ikut bersantap bersama. Ada keyakinan di orang batak jika saudara terdekat-nya tidak diundang, maka tondi (sukma) saudara tersebut bisa menagih (malitondi).

Selesai menyantap makanan, kemudian orang tua menyampaikan nasehat atau poda atau wejangan yang dirasa perlu oleh orang tua kepada anaknya dan sesuai dengan tujuan makanan najagar ini dibuat.
Pada saat ini tidak ada istilah kata mangampu dari anak, atau dengan kata lain, nasehat atau poda atau wejangan dari orang tua kepada anaknya adalah searah, dari orang tua kepada anak. Kalau namborunya hadir, maka diberi juga kesempatan kepada namboru dan amangborunya untuk menyampaikan nasehat.
Demikian tinjauan dari sisi penyajian makanan pada penyampaian PODA SAGU-SAGU MARLANGAN

Jakarta, 12/03/2010

Demson Sihaloho

LAMPIRAN IV

MARGA SILALAHI DAN CABANG-CABANG MARGA TURUNANNYA

(sebuah analisa dan tinjauan logis akan fakta yang ada)
Pertama-tama perlu kita pahami bersama bahwa marga adalah sebuah nama keluarga yang diwariskan secara turun temurun untuk hubungan kekerabatan yang didasarkan pada pertalian darah, kelompok dan persamaan wilayah. Di Indonesia sendiri yang masyarakatnya terdiri dari berbagai suku dan terbagi dalam beberapa kelompok dan wilayah, banyak sekali ditemukan penggunaan marga yang didasarkan pada banyak patokan dan hal yang menunjukkan sebuah hubungan kekerabatan. Contohnya pada masyarakat suku jawa, penggunaan marga hanya terbatas pada kelompok dan golongan ningrat atau pewaris tahta kerajaan. Sementara bagi masyarakat suku dayak di pedalaman Kalimantan, marga justru membedakan sub-suku antara kelompok yang satu dengan yang lainnya dalam satu induk suku yang sama. Ada pula marga pada suku minang, yang mana marga dipakai oleh satu keturunan yang berasal dari pertalian darah yang uniknya justru berasal dan diturunkan melalui garis darah perempuan (ibu) atau dalam istilah ilmiah disebut dengan matriliniar.
Di lingkungan masyarakat suku BATAK, yang terdiri atas sub suku : Toba; Simalungun; Karo; Pakpak; Mandailing dan Angkola, marga menunjukkan hubungan kekerabatan yang didasarkan pada pertalian darah yang berasal dari satu leluhur yang sama dan diwariskan melalui garis darah laki-laki atau dalam istilah ilmiah disebut dengan patriliniar. Meskipun demikian, pada masyarakat BATAK tidak secara otomatis tingkatan marga menyatakan dan atau menggambarkan kesamaan tingkatan generasi, banyak dijumpai situasi dimana dari satu leluhur yang sama sering didapati lahir beberapa marga yang baru yang secara otomatis menjadi sub-marga yang disandang sebelumnya. Ditambah perbedaan unsur kedekatan, keteguhan dan kekompakan antara satu kelompok marga dengan kelompok marga lainnya, baik yang bermuasal dari satu leluhur yang sama ataupun yang berbeda mengakibatkan banyak timbul perdebatan dan silang sengketa memandang sistim dan norma yang ada dalam hubunbgannya dengan ketentuan adapt dan budaya. Seperti misalnya ketentuan kawin mengawini antara marga yang bermuasal dari satu leluhur (beda marga namun satu asal leluhur), dimana bagi kelompok yang satu masih mempertahankan larangan untuk hal itu sementara bagi kelompok lainnya adalah lumrah.
Nama marga pada masyarakat batak didapatkan dari banyak hal dan keadaan, tidak berpatokan pada satu ketentuan. Hal ini dapat kita ketahui dari keterangan dan fakta yang ada sebagaimana kita temui sehari-hari, antara lain :
Ada yang berpatokan pada nama leluhur muasal yang langsung secara bulat-bulat dijadikan marga oleh keturunannya, seperti : Sagalaraja untuk marga Sagala; Toga Simamora untuk marga Simamora; Simbolontua untuk marga Simbolon; dan banyak contoh lainnya. (mohon diperhatikan bahwa kata : Raja; Toga; Tua adalah gelar yang merupakan penghormatan atas kehormatan yang ditunjukkan dan diimplementasikan oleh yang bersangkutan selama masa hidupnya, ada gelar lain seperti Guru & Tuan)

Ada yang berpatokan dari nama kampung (huta atau lumban) yang dibuka oleh leluhurnya untuk dijadikan permukiman, yang mana menandakan marga yang dipakai menunjukkan muasalnya, seperti : Hutapea (kampung yang memiliki mata air sehingga menciptakan lahan yang selalu kelihatan ber-air); Lumbangaol/Hutagaol (kampung yang memiliki banyak sekali tanaman pisang); Hutatoruan/Lumbantoruan (kampung yang terletak pada dataran yang lebih rendah dari kampung lainnya; dan beberapa contoh lainnya.
Ada yang berpatokan dari kedudukan atau urutan persaudaraan dalam keluarga, yang mana kata yang menunjukkan kedudukan atau urutan tersebut digunakan sebagai marga oleh keturunannya, seperti : Siahaan (berasal dari kata haha yang artinya adalah abang, Siahaan mengartikan si-abang-an); Silitonga (dari kata tonga yang artinya tengah, Silitonga artinya berada ditengah antara abang dan adik); Siagian (berasal dari kata anggi yang artinya adik, siagian mengartikan si-adik-an); dan masih ada beberapa lainnya.

Ada yang berpatokan dari sebuah kejadian tertentu yang tengah berlangsung, yang mana kata yang menggambarkan kejadian tersebut digunakan sebagai marga bagi keturunannya, seperti : Sianipar (berasal dari kata sian taripar yang artinya dari seberang); Tampubolon (berasal dari kata Tampuk Na Bolon yang artinya adalah Batang atau Pokok yang Besar); Napitupulu (dari kata pitupulu yang artinya tujuh puluh); dan beberapa contoh lainnya.
Selain ke-empat patokan tersebut, ada beberapa marga yang mendasarkan pemakaian marga bagi ketrunannya yang masih belum dapat terdefinisikan (setidaknya bagi penulis hingga saat ini), seperti : Simanjuntak; Panjaitan; Sitorus; dan beberapa marga lainnya.
Penggunaan marga SILALAHI bagi pemakainya menunjukkan bahwa yang bersangkutan adalah keturunan (pomparan) RAJA SILAHISABUNGAN yang bermuasal dari kampung yang bernama SILALAHI NA BOLAK dan berhadap-hadapan dengan TAO SILALAHI. Sebagaimana pengakuan yang telah dinyatakan melalui kesepakatan (dos ni roha) segenap keturunannya melalui pembangunan dan peresmian TUMARAS, yang saat ini selalu dipestakan setiap tahunnya dengan ketentuan pelaksana secara bergiliran dari keturunan ke-delapan anaknya yaitu : LOHORAJA; TUNGKIRRAJA; SONDIRAJA; BUTARRAJA; BARIBARAJA; DEBANGRAJA; BATURAJA dan TAMBUNRAJA.
Perhatikan kata yang dijadikan sebagai marga, yaitu SILALAHI yang berasal dari kata Silahisabungan, sebagaimana juga kata Silau untuk marga Malau; Tampuk Na Bolon untuk marga Tampubolon; Sian Taripar untuk marga Sianipar; Sihahaan/Sianggian untuk marga Siahaan/Siagian, hal ini menunjukkan tidak ada nilai mutlak yang mengharuskan bahwa kata muasal harus secara bulat-bulat dijadikan kata akhir yang dipakai sebagai marga. Maka untuk itu tidak ada alasan absolut dan keharusan yang melarang penggunaan kata Silalahi sebagai marga bagi keturunan Silahisabungan, setidaknya seluruh masyarakat batak dari semua kalangan marga mengetahui dan memahami hal ini secara wajar, normal dan awam seperti mengetahui dan memahami asal muasal marga lainnya.
Adapun keinginan sekelompok pihak yang enggan menerima keadaan tersebut, dan dengan segala cara berusaha memaparkan kesenjangan dan keanehan akan normalitas dimaksud, semata-mata didasarkan pada keinginan untuk mencaplok dan menguasai kemegahan dan kebesaran marga Silalahi (yang telah dibentuk, dibangun dan senantiasa dipertahankan dan diperjuangkan dengan penuh integritas, loyalitas dan militansi secara bersusah payah saling mendukung dan saling menguatkan satu dengan lainnya secara berkesinambungan selama ratusan tahun oleh segenap keturunannya), hanya demi mendapatkan pengakuan sebagaimana rekayasa yang telah mereka ciptakan dan selalu mereka pertahankan tanpa menyadari bahwa mereka sendirilah yang pada hakekatnya semakin terpojok dan terisolasi dan akhirnya akan hilang tanpa arti.
Marga SILALAHI yang berasal dari SILALAHI NA BOLAK tersebut selanjutnya melahirkan beberapa marga lain dari keturunannya yang tersebar ke berbagai daerah. Marga-marga tersebut antara lain :
Sihaloho;
Situngkir; Sipayung; Sipangkar;

Rumasondi; Rumasingap; Naiborhu; Sinurat/Doloksaribu/Nadapdap;

Sidabutar; Sinabutar; Rumabolon; Ambuyak; Rumatungkup;

Sidabariba; Sinabariba;

Sidebang; Sinabang;

Pintubatu; Sigiro;

Tambun; Tambunan; Sunge; Daulay; Baruara; Lumbanpea; Lumbangaol; Pagaraji.
Selain itu :

keturunannya yang merantau dan bermukim di wilayah Karo, umumnya memakai marga Sembiring. Namun demikian dari 19 cabang marga sembiring yang ada, secara fakta ditemui dan diyakini hanya marga-marga sembiring berikut yang termasuk kedalam kelompok marga SILALAHI, yaitu : KELOKO; KEMBAREN; SINULAKI; SINUPAYUNG; BOSUK; DEPARI; PELAWI.

keturunannya yang merantau dan bermukim di wilayah Simalungun, umumnya memakai marga SIPAYUNG.
keturunannya yang merantau dan bermukim di wilayah Mandailing dan Angkola, umumnya memakai marga DAULAY.

keturunannya yang keluar dari silalahi na bolak dan menyebar ke daerah sekeliling pakpak ada juga yang bermargakan KALOKO dan yang lain umumnya memakai marga TURGAN.

soara na jou-jou sian balian. tarbege tu saluhut pardihuta..,

parroha na togu do raja silahisabungan, gabe situtu do pomparanna..!

Lippo Cikarang, 26 April 2010

Apul Rudolf Silalahi

LAMPIRAN V

SANG RAJA BERNAMA LAHIR ¡°TAMBUN¡±

(satu sosok tegar dalam dua penyebutan : Tambunraja atau Raja Tambun)

PENDAHULUAN

Tanpa bertendensi mencari perhatian dan berharap simpati, sebelumnya penulis memohon maaf yang setulus-tulusnya kepada semua kalangan terutama keturunan Tambun, dimana tanpa seizin dan terlebih dahulu memberitahukan bapanda (amanguda) dan adik-anda (anggi doli) sekalian berani menuliskan cerita (turi-turian) ini dan menerbitkannya di grup atau kelompok ini.
Hal yang menjadi dasar pemikiran dan melatarbelakangi keberanian penulis mengungkapkan ini adalah semata-mata disebabkan banyaknya kesimpang-siuran yang penulis lihat yang tertuang dan menjadi konsumsi orang banyak, seringnya peng-atas nama-an sang raja oleh oknum-oknum tertentu dengan maksud-maksud tertentu pula yang mana bagi penulis sudah membias dan menciptakan penyimpangan dari keadaan yang sebenarnya yang penulis pahami dan yakini
.Sekaligus juga melalui tulisan singkat ini, penulis berharap semua pihak dapat menyadari letak persoalan yang sebenarnya, dimana tidak ada perbedaan antara pihak yang satu dengan lainnya dalam memandang sosok TAMBUN, terlebih lagi tidak melibatkan sang raja dalam polemic yang jelas-jelas tidak akan pernah berkesudahan, hanya demi membuat sebuah penegasan seolah-olah seseorang atau sebuah kelompok dapat mewakili kebesaran dan kemegahan sang raja beserta seluruh keturunannya.
URAIAN

Singkat cerita sebagaimana diketahui melalui banyak kisah dan penuturan yang ada dalam berbagai versi yang intinya menyebutkan bahwa seorang anak laki-laki terlahir di Sibisa dari pasangan Silahisabungan dan Milingling boru Mangarerak yang kemudian dibawa oleh Silahisabungan kembali ke daerah asalnya meninggalkan ibunya karena situasi yang mengharuskan demikian. Kemudian anak laki-laki itu diberikan nama TAMBUN dan tumbuh serta berkembang bersama saudara-saudaranya.
Selama masa pertumbuhan tersebut (masa kanak-kanak, remaja hingga beranjak dewasa) tidak dapat dipungkiri bahwa memanglah sering terjadi pertengkaran antara Tambun dan saudara-saudaranya, yang mana akibat pertengkaran tersebut Tambun menyadari satu hal, yaitu sudah saatnya bagi dia untukj mengetahui cerita yang sebenarnya tentang dirinya. Setelah mengetahui hal yang sebenarnya diapun bertekad bahwa dia harus mencari dan menemui ibu kandungnya. Hal ini tidak dapat dihalangi oleh seluruh keluarga besar Silahisabungan., dimana disebutkan bahwa satu-satunya saudara perempuannya (sasada ibotona) bahkan sampai kehilangan nyawa demi mencegah kepergian Tambun meninggalkan kampung halamannya.
Sebelum Tambun meninggalkan kampung halamannya untuk pergi dan mencari keberadaan ibu yang melahirkannya (pangintubu-na), Silahisabungan mengumpulkan ke-delapan anaknya dengan membuat sebuah upacara adat berupa penyampaian nasehat dan petuah yang harus ditaati oleh kedelapan anaknya beserta seluruh keturunannya di kemudian hari. Upacara tersebut kemudian dinamakan Poda Sagu-Sagu Marlangan, dimana Silahisabungan menyematkan dan menganugerahkan gelar raja ke masing-masing anaknya, yaitu : LOHORAJA, TUNGKIRRAJA, SONDIRAJA, BUTARRAJA, BARIBARAJA, DEBANGRAJA, BATURAJA dan TAMBUNRAJA, kemudian secara bersama mengikrarkan dan memahami serta berjanji mentaati semua isi dari Poda Sagu-Sagu Marlangan tersebut.. Oleh karena itu di kampung asalnya (Silalahi Nabolak) TAMBUN dan semua keturunannya akan selalu disebutkan dengan TAMBUNRAJA dan Keturunan (pomparanni) TAMBUNRAJA, sebagaimana tertulis di Poda Sagu-Sagu Marlangan demikian juga di Tugu Silahisabungan. Dan sampai saat ini hal tersebut tidak pernah menjadi masalah ataupun dipersoalkan, dimana setiap keturunan Tambun yang datang berkunjung ke Silalahi Nabolak bahkan saat diadakannya Pesta Tugu hingga diberlakukan setiap tahun saat ini mereka selalu memahami penyebutan TAMBUNRAJA tersebut dan mengaminkannya (ima da tutu).
Selanjutnya Tambun melakukan perjalanan dengan semua kesulitan dan kesukaran yang secara tegar dihadapi dan berhasil dilaluinya, hingga dia sampai di Sibisa dan bertemu muka dengan pangintubu-nya beserta seluruh keluarga besar tulangnya. Sebagaimana juga banyak dikisahkan melalui cerita dalam berbagai versi yang intinya menyatakan kemudian Tambun menikah dengan pariban-nya yaitu putri tulangnya Manurung dan berketetapan hati untuk menetap di negeri Sibisa. Lalu dia diangkat dan dianugerahi gelar raja dengan memberikan penyebutan RAJA TAMBUN untuk selanjutnya berketurunan di Toba Holbung dan sekitarnya. Oleh karena itu setiap marga-marga dan semua penghuni dan yang bermukim di Toba Holbung dan sekitarnya selalu memanggil dan menyebut TAMBUN dan keturunannya dengan sebutan RAJA TAMBUN dan keturunan RAJA TAMBUN.
TAMBUN sang raja dalam penyebutan TAMBUNRAJA dan RAJA TAMBUN telah memutuskan dan berketetapan untuk tinggal menetap di Sibisa dan tidak kembali ke kampung asalnya di Silalahi Nabolak, untuk itu seperti ada kata pepatah : ¡°eme na masak digagat ursa, ia i na masa ima na niula¡±, perlu penulis ungkapkan bahwa tradisi kekerabatan dan protokoler per-adat-an di wilayah Toba Holbung (porsea, laguboti, balige) memiliki perbedaan dengan yang ada dan berlaku di wilayah Samosir dan sekitarnya. Contoh perbedaan itu yang paling jelas kelihatan dan nyata adalah :

1. Penyematan gelar di wilayah Samosir dan sekitarnya umumnya diletakkan dibelakang nama, seperti : Sariburaja, Lohoraja, Muntetua dsb; sementara di wilayah Toba Holbung gelar diletakkan di depan nama, seperti : Raja Pangaribuan, Raja Parmahan, Tuan Dibangarna dsb; maka dari itu selanjutnya dan secara turun temurun TAMBUN disebutkan dengan RAJA TAMBUN.

2. Kekerabatan di wilayah Samosir dan sekitarnya sangatlah teguh, dimana ada ketentuan tidak boleh saling kawin mengawini antara keturunan yang masih satu leluhur, contoh : Parna, Silahisabungan, Bor-bor dsb; sebaliknya di wilayah Toba Holbung sangat jamak ditemukan peristiwa saling kawin mengawini meskipun berasal dari satu leluhur, seperti : keturunan Tuan Somanimbil, antara Siahaan, Simanjuntak, Hutagaol, Keturunan Nairasaon antara Sitorus, Manurung, Sirait, Butar-Butar dsb; untuk antisipasi hal seperti inilah salah satunya oleh Silahisabungan dibuatkan Poda Sagu-Sagu Marlangan tersebut.

Perbedaan ini perlu penulis ungkapkan demi memberi pengertian kepada mereka-mereka yang dalam keterbatasan dan kepolosan berpikirnya tidak mengerti dan mengetahui bahwa yang melakukan padan raja adalah Tampubolon (pomparan Tuan Sihubil) dan Raja Parmahan (pomparan Silahisabungan). Diluar hal tersebut kalaupun dengan alasan kekerabatan beberapa cabang marga Silahisabungan mengikuti dan tunduk pada padan tersebut dengan mengatakan ¡°hahang¡± kepada Tampubolon, itu merupakan hal yang baik dan patut dicontoh, namun demikian tidaklah dapat dijadikan alasan untuk menggugat keturunan Silahisabungan lainnya (diluar Raja Parmahan) untuk tidak mengikuti dan tunduk kepada padan tersebut. Di Toba Holbung sendiri keturunan Silahisabungan dari marga Tambun dan Tambunan sudah jamak saling kawin-mengawini dengan pomparan Tampubolon. Dan ini sama sekali tidak menyalahi padan, karena seperti saya katakan bahwa padan tersebut hanya berlaku bagi Raja Parmahan dan Tampubolon. Sama juga seperti kondisi Manurung sebagai hula-hula TAMBUN, mungkin di Samosir dan sekitarnya adalah hal yang tabu bagi setiap keturunan Silahisabungan bermenantukan laki-laki (marhela) dari marga Manurung, namun kenyataan di Toba Holbung telah terjadi dimana marga Manurung menjadi boru atau ber-hula-hula-kan keturunan Silahisabungan.
Jelas terlihat keterkaitan TAMBUN dan keturunannya dengan Raja Parmahan dan keturunannya dalam semua situasi adat di wilayah Toba Holbung. Bahkan lebih dari itu dapatlah dikatakan kedua cabang keturunan Silahisabungan tersebut saling menjaga kekerabatan dan saling menguatkan posisi satu dengan lainnya di wilayah dimana mereka adalah pendatang. Sebagaimana juga diriwayatkan melalui berbagai turi-turian berdasarkan banyaknya versi, bahwa keturunan TAMBUN dan keturunan Raja Parmahan selalu saling bertolong-tolongan dan selalu menggunakan musyawarah setiap ada persoalan yang terjadi. Yang paling jelas adalah pengulangan kembali Poda Sagu-Sagu Marlangan antara kedua pihak yang dilakukan untuk menyelesaikan persoalan yang saat itu mengemuka. Dan kesepakatan yang mengharuskan keturunan Raja Parmahan kembali menggunakan marga Silalahi dan keturunan TAMBUN kembali menggunakan marga Tambun ataupun Tambunan.
PENUTUP

Kesimpulan dari penuturan ini adalah bahwa TAMBUN dan keturunannya adalah sosok yang sama meskipun dia disebutkan TAMBUN RAJA oleh saudara-saudaranya dan keturunan mereka yang berasal dari kampung asalnya Silalahi Nabolak, disebutkan juga RAJA TAMBUN oleh semua keturunannya dan segenap marga yang ada di wilayah yang dimukiminya di Toba Holbung. Hal ini bukanlah sebuah persoalan atau permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian untuk mendapatkan penyelesaian.
Tidak ada usaha penggantian nama atau mengubah nama dalam setiap penyebutan TAMBUNRAJA ataupun RAJA TAMBUN, karena sang raja memiliki nama lahir TAMBUN. Apalagi sampai mendramatisirnya seolah-olah salah satu penyebutan tersebut adalah salah dan keliru, dan akibatnya akan memberikan dampak yang mengerikan dan membahayakan.
Perlu bagi kita semua memiliki kesatuan tekad untuk mengupayakan agar penyebutan TAMBUNRAJA ataupun RAJA TAMBUN tidak menimbulkan perpecahan di tengah-tengah keluarga besar keturunan TAMBUN, bukan malah menciptakan persoalan seolah-olah keturunan TAMBUNRAJA dan keturunan RAJA TAMBUN adalah berbeda satu dengan lainnya. Terutama hal ini saya tujukan bagi keturunan abang-abangnya, dengan segala hormat saya mintakan kita untuk tidak memecah-belah dan membawa mereka terlibat kedalam setiap persoalan yang kita hadapi. Karena bagaimanapun persoalan yang ada ditengah-tengah mereka merupakan kewajiban kita untuk mendamaikannya. Dan sampai sejauh ini saya tidak melihat kita mampu dan bertindak untuk meredam persoalan yang ada ditengah-tengah keluarga besar TAMBUN, untuk itu janganlah kita menciptakannya. (molo so boi padamehon sai unang ma nian pabadahon).

Akhir kata penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna, dan masih memberikan banyak peluang untuk di-debat kusir-kan dan dipertanyakan. Untuk itu penulis mohon maaf, dan berharap semoga catatan ini bermanfaat untuk menggambarkan situasi yang sebenarnya, maka dari itu untuk setiap gugatan yang akan ada penulis tidak akan menanggapinya demi menghindari polemik berkepanjangan. Hal ini sesuai dengan tujuan dan keinginan penulis yang mana menuliskan catatan ini untuk mampu mencegah dan menjadi sebuah peringatan bagi setiap orang dan setiap pihak yang mencoba-coba dengan segala cara dan demi keuntungan diri dan kelompoknya menyeret serta dan menciptakan dualisme dalam keluarga besar TAMBUN.

met-met ahu on, paias rohangkon

sasada Ho Jesus donganhu tong-tong
Lippo Cikarang, 09-January-2010

Apul Rudolf Silalahi

LAMPIRAN VI

KEDUDUKAN & TAROMBO RAJA BUNGA-BUNGA gelar RAJA PARMAHAN SILALAHI  DALAM TAROMBO RAJA SILAHISABUNGAN

(Solusi Dan Jalan Penyelesaian Persoalan Kelompok Silalahi Raja)

persoalan yang terjadi pada kelompok yang menamakan dirinya silahiraja, yang mengaku-aku sebagai anak tertua silahisabungan, yang sangat gencar melaksanakan propaganda tanpa makna dengan disertai rekayasa dan kebohongan tanpa landasan, akhirnya akan tiba pada sebuah titik kulminasi yang mengharuskan mereka menyimpulkan dan memutuskan :

pertama : apakah akan tetap bertahan dengan versi yang mereka miliki dengan konsekwensi akan tetap ditolak dan tidak mendapatkan pengakuan serta tidak termasuk kedalam kelompok keluarga besar raja silahisabungan;
kedua : membuka diri dan pikiran untuk menerima kebenaran yang berlaku yang mana secara otomotis merevisi versi yang mereka miliki, melalui penelahaan secara bersama menelusuri dan menyusun tarombo kelompok tersebut sesuai dengan patokan dasar sebagaimana yang benar, berlaku dan mendapatkan pengakuan
sebenarnya jalan tengah yang dapat menjadi jembatan untuk menentukan rekonsiliasi atas situasi tersebut seyogyanya melalui keturunan raja tambun. namun demikian sebagaimana fakta dan situasi yang ada justru menambah persoalan dan menumbuhkan persoalan yang baru yang memerlukan penyelesaian tersendiri, hal ini terjadi dikarenakan didalam tubuh keluarga besar keturunan raja tambun sendiri telah terjadi dualisme sikap yang saling bertentangan akan masalah pokok tersebut. secara fakta hanya ada dua garis keturunan dalam keluarga besar tambun yaitu : 1. keturunan tambun uluan yang bermukim dan bermuasal dari uluan ¨C porsea; dan 2. keturunan tambun holing yang bermukim dan bermusal dari tambunan ¨C balige. penjabaran selanjutnya :

pertama : didalam keturunan tambun uluan sendiri (yang mayoritas menyatakan mendukung dan mengakui keberadaan silahiraja) sampai saat ini masih bergejolak dengan persoalan urutan, posisi, penambahan (pengurangan) generasi dan belum ada patokan baku mengenai silsilah sesama mereka sendiri (lihat forum diskusi : TAROMBO TAMBUN ULUAN);

kedua : sementara didalam keturunan tambun holing, meskipun telah ditentukan dan berlaku standard dan patokan yang menjadi acuan silsilah sesama mereka yang sah dan ditaati, namun masih terdapat perbedaan keyakinan mengenai status dan posisi silahiraja, dimana beberapa ¡°punguan pomparannya¡± yang terbentuk di¡±tano parserahan¡± bahkan pernah mengeluarkan pernyataan resmi yang mengakui keberadaan silahiraja, sementara secara umum dan mayoritas, terlebih di¡±bona pasogit¡± tambunan ¨C balige menyangkal dan membantah pernyataan tentang keberadaan silahiraja dimaksud.
kedua hal tersebut serta merta menciptakan situasi ¡°status quo¡±, yang mana pada akhirnya tidak ada yang dapat memberi pernyataan pendapat resmi mewakili keturunan raja tambun mengenai konflik yang diciptakan oleh kelompok silahiraja.
meskipun demikian, masih ada jalan pemecahan (solusi) akan masalah tersebut yang mana merupakan satu-satunya upaya akhir dan sangatlah sahih untuk dijadikan patokan dan acuan yang berlaku, yang mana kalau semua pihak konsekwen dengan apa yang diyakini melalui versi yang masing-masing mereka miliki, maka tidak mungkin dan tidak akan bisa lagi mungkir dan menghindar dari keadaan, fakta dan kebenaran yang ada dan berlangsung sampai dengan saat ini.

apakah jalan pemecahan yang merupakan satu-satunya upaya akhir (SOLUSI SATU-SATUNYA) itu? yaitu keberadaan RAJA BUNGA-BUNGA gelar RAJA PARMAHAN SILALAHI.

pertama : sebagaimana tarombo yang diyakini dan berlaku di-tolping (versi silahiraja & pdn), dinyatakan bahwa silahiraja memiliki 3 anak laki-laki : tolpingraja; bursok raja; raja bunga-bunga
kedua : demikian juga tarombo yang diyakini dan berlaku di-silalahi na bolak (versi tugu & pssm), dinyatakan bahwa turunan sondiraja melalui anaknya rumasondi memiliki 2 anak laki-laki : bolonraja; raja bunga-bunga
RAJA BUNGA-BUNGA adalah keturunan RAJA SILAHISABUNGAN yang dibawa TUAN SIHUBIL ke balige untuk memenuhi persyaratan menghentikan kekeringan yang terjadi, setelah terbukti berhasil sesuai yang diinginkan, kemudian melalui ikatan sumpah (PADAN ni RAJA) diangkat menjadi adik SAPALATUA TAMPUK NA BOLON dan diberi gelar RAJA PARMAHAN SILALAHI selanjutnya diberi lahan perkampungan yang dinamakan SILALAHI DOLOK tepat berada dikaki gunung DOLOK SILALAHI.

Sama seperti namanya (goar-na ma dai-na), dimana ¡°bunga¡± menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk menciptakan dan menggubah lagu yang menggambarkan semua keindahan, rasa kasih, kemesraan dan cinta, demikian juga raja bunga-bunga menjadi objek yang disanjung, dipuja bagi semua kalangan marga dan kelompok didalamnya seperti : tambunan, tampubolon, sihaloho bersaudara (silalahi yang bermuasal dari paropo), dan juga tolping bersaudara (silalahi yang bermuasal dari samosir), dan pengganti syair dan lagu untuknya tercipta beragam cerita dan hikayat (turi-turian) yang menambahkan banyak kisah dan dibumbui sedemikian rupa supaya mengarah dan mendekat kepihaknya. namun apapun itu semua, tidak akan memiliki arti dan membuat perbedaan dan keyakinan yang sahih, sampai keturunan raja bunga-bunga mengeluarkan senandungnya sendiri, dan inilah satu-satunya KEBENARAN yang sejati dan hakiki tentang keberadaan dan silsilah yang sahih, yang secara otomatis pula menggugurkan semua cerita lain yang tidak sesuai dengan keadaan yang dikumandangkan.
Akhirnya pada pertengahan juli 2008, keturunan raja bunga-bunga gelar raja parmahan silalahi memestakan tugu dan makam raja bunga-bunga dengan ke-empat anaknya, pada kesempatan yang sama mengumumkan secara resmi silsilah dan kedudukannya dalam silsilah dan kedudukan RAJA SILAHISABUNGAN, bersamaan dengan itu diletakkan sebuah prasasti yang menyatakan pernyataan itu secara tertulis untuk diketahui setiap keturunannya dan semua khalayak yang dating mengunjungi komplek tugu dan makamnya. TUGU dan MAKAM itu sendiri terletak di dusun BAGASHUTA desa SILALAHI DOLOK ¨C PAGARBATU kecamatan BALIGE kabupaten TOBASA propinsi SUMATERA UTARA.

Dan silsilah yang sahih dari RAJA BUNGA-BUNGA yang dikutip dari pernyataan dan prasasti pada acara pemestaan dan peresmian tersebut adalah sebagai berikut :

RAJA SILAHISABUNGAN memiliki 8 anak laki-laki yang secara urutan :

* SIHALOHO

* SITUNGKIR

* SONDIRAJA

* SINABUTAR

* SIDABARIBA

* SIDEBANG

* PINTUBATU

* TAMBUN

Kemudian diturunkan dari SONDIRAJA memiliki 2 anak laki-laki yang secara urutan :

* RUMASONDI

* RUMASINGAP

Kemudian diturunkan dari RUMASONDI memiliki 2 anak laki-laki yang secara urutan :

* BOLONRAJA

* RAJA BUNGA-BUNGA

Selanjutnya RAJA BUNGA-BUNGA sendiri memiliki 4 anak laki-laki yang dinamai menyerupai leluhur dari daerah asalnya, yang secara berurutan :

* SIHALOHO

* SINAGIRO

* SINABANG

* SINABUTAR 
Sejuta dalih dan selaksa bantah boleh-boleh saja diberikan oleh pihak yang tidak berkenaan dengan keadaan dan situasi sebagaimana dinyatakan tersebut diatas, namun seperti itulah keadaan yang sebenarnya akan silsilah dan KEBENARAN tentang keberadaan RAJA BUNGA-BUNGA dalam silsilah kelompok besar RAJA SILAHISABUNGAN yang berkampung asal dari silalahi na bolak kabupaten dairi. Tidak ada pernyataan dan pengakuan lain diluar itu yang keluar dari keturunan raja bunga-bunga dimanapun di seluruh muka bumi ini. Dan dengan demikian jelas sudah kesimpulan yang bisa ditetapkan mengakhiri segala polemik tentang silsilah induk RAJA SILAHISABUNGAN yang sebenarnya dan sesungguhnya.
Bagi rekan-rekan yang ada di forum ¡°debat silahisabungan¡± ini, dari pihak manapun dan untuk kepentingan apapun, boleh jadi anda secara pribadi dan kelompok tidak meyakini apa yang saya tuliskan, karena seperti ¡°hasutan¡± lae 5B (biarjo) yang secara mentah-mentah ditelan bulat-bulat oleh pengikutnya seperti ¡°merah hansari¡±, ¡°basmen sian silombu¡±, ¡°raja kaca silalahi¡±, dan mungkin saja mempengaruhi pemikiran orang lainnya peserta (anggota) grup ini, yang menyatakan bahwa : ¡°saya Apul Rudolf Silalahi (ARS) bukanlah keturunan raja bunga-bunga yang sesungguhnya, jadi pernyataan saya tidak dapat dijadikan sebagai pegangan dan patokan tentang keterangan mengenai raja bunga-bunga¡±

bagi saya pribadi hal ini bukanlah sebuah masalah, apapun tujuan anda menghembuskan fitnah dan hujatan tersebut, namun tetap diperlukan pembuktian dari apa yang saya paparkan, sehingga hal ini tidak menjadi semacam pengalihan untuk menghindari kenyataan, dan dengan segala kerendahan hati saya mengakomodir keinginan anda sekalian demi mencapai sebuah situasi ¡°netral dan objective¡±, untuk itu silahkan ditanyakan kepada setiap pomparan raja parmahan yang anda kenal secara dekat, jangan hanya kenal karena dunia maya, karena boleh jadi kembali berlaku hal yang terjadi pada saya, sebagaimana saudara saya MAUDIN SINURAT juga dikatakan bukan keturunan raja bunga-bunga yang asli.

Kebetulan sekali, pada hari minggu tanggal 18 april 2010 akan dilangsungkan pesta bona taon pomparan raja parmahan se-jabotabek di gedung muliaraja (penas) Jakarta timur, yang mana acara ini resmi dan dapat dibuat menjadi sumber informasi yang sesungguhnya akan semua keterangan yang saya paparkan. Dan secara sukarela bagi anda yang meragukannya saya persilahkan hadir (saya masih memiliki 10 undangan kosong), akan saya temani melakukan perbincangan dan memberi jalan mengucapkan dan menguji kebenaran yang anda yakini dan atau yang diyakini raja parmahan.
Namun saya yakin orang-orang seperti kelompok tolping & co yang ada di forum ini adalah orang-orang yang telah gelap mata dan buta hatinya terhadap hal-hal yang sebenarnya yang bertentangan dengan apa yang mereka yakini, dan bukan saja keras kepala tetapi juga keras hati, dan segala upaya tidak akan dapat menyadarkan mereka sekalian dari kebingungan, kesesatan dan ketidak benaran silsilah yang mereka yakini. Berangkat dari situasi tersebut, akan percuma melakukan se-milyar debat dalam sejuta tahun untuk mendapatkan keadaan dan situasi yang ideal yang mampu mempersatukan keturunan RAJA SILAHISABUNGAN sesuai dengan yang sebenar-benarnya dan sewajar-wajarnya.
sing-sing mataniari.., patandahon tingki naung manogot..;

laos ro ma na tiur-i .., salpu ma golap na marimpot-impot..;

Lippo Cikarang, 15 April 2010

Apul Rudolf Silalahi

LAMPIRAN VII

UNANG POLA MARSAOR ANGGO NA LAHO GABE GAOR;

TUMAGON MA MARSIRANG ANGGO NA I DO PA RO SONANG

(Tak Guna Bersatu Kalau Hanya Jadi Gaduh; Lebih Baik Berpisah Demi Hadirkan Bahagia)

Inti persoalan kelompok silahiraja adalah : Merasa dihilangkan dari daftar anak raja silahisabungan..; (ini sisi pandang mereka.., dan mereka meyakini kebenarannya) Sementara bagi yang dia anggap menghilangkan tersebut : Kelompok silahiraja berusaha menambahkan jumlah istri; anak dan boru raja silahisabungan..! (dari sisi pandang tumaras dan pssm ini juga diyakini sebagai kebenaran)

Segala macam dalih; keterangan; turi-turian; fakta; dsb sudah dikemukakan dan sudah selalu berusaha dipatahkan. Kadang sampai membawa-bawa kelompok dan marga lain untuk kepentingan pengakuan. Ada yang merasa unggul dan ada yang merasa menang, yang pasti tak ada yang merasa kalah. Kemudian akibat saling klaim dan merasa saling merasa benar, maka tercipta serba dua :

1.       Makam ada 2 (maras ¨C silalahi nabolak dan paromasan ¨C samosir);

2.       Boru lahi parorot tambun ada 2 (deang namora dan siboru nauli basa);

3.       Raja parmahan ada 2 (pomparan sondi raja dan pomparan silahiraja);

4.       Padan dengan tampubolon ada 2 (dengan raja parmahan dan dengan silalahi raja);

5.       Tambun didramatisir supaya ada 2 (raja tambun yang berbeda dan atau sama dengan tambun raja);

Dalih dan dasar yang selalu dikumandangkan oleh masing-masing pihak untuk melakukan tindakan sebagaimana banyak tersaji dalam bentuk polemik dibanyak forum, grup dan kelompok adalah : ¡°sama-sama mencari dan menyatakan kebenaran yang hakiki¡± Namun setelah ditelisik secara mendalam dan menyeluruh, menjadi bias; palsu dan ibarat imitasi yang berkilau namun tak bernilai sama sekali. Karena ternyata masing-masing sudah membawa platform kebenaran-nya sendiri, memaksakannya untuk diakui, seringkali demi pemberlakuan kemutlakannya tersaji sebuah upaya yang sarat dengan rekayasa, bahkan lebih parahnya lagi sampai harus menggunakan fitnah. Dan saya menamakan tindakan tersebut dengan pengistilahan : gelap mata ¨C buta hati ¨C kepala batu (gm-bh-kb).

Untuk apa semua ini dilakukan dan terjadi.? Untuk sebuah pengakuan atas tarombo yang sahih, yang sangat disayangkan tidak pernah sama-sama disadari meskipun banyak dari pelaku semua debat, diskusi atau apapun itu menunjukkan dan mengakui kapasitasnya sebagai orang yang menjunjung tinggi adat dan budaya; berpikiran maju dan berpendidikan tinggi; serta mapan secara ekonomi; bahwa : melalui dunia maya (seperti media fb ini) hal tersebut tidak akan pernah didapatkan. Karena semua yang ada di dunia maya ini (mengenai tarombo dan perangkat-perangkat pendukungnya) tidaklah resmi sebagaimana di-dunia nyata. Usaha apapun melalui dunia maya ini :

1.       Tidak akan pernah menghasilkan sebuah kesepakatan;

2.       Permintaan dan penawaran tidak akan berlaku;

3.       Mewakili dan perwakilan tidak akan sahih;

4.       Fakta dan logika tidak akan akurat;

5.       Siluman bergentayangan.

Wadah atau forum yang sebenar-benarnya memiliki kapasitas untuk melakukan semua itu adalah punguan parsadaan resmi dan segala persoalan harus dibawa kedalam sebuah musyawarah untuk sebuah kesepakatan yang mengikat semua pihak. Dan yakinlah bahwa jika tidak dengan demikian semunya akan percuma dan sia-sia.

Dan dari saya pribadi, sejak awal terlibat dalam interaksi dengan mereka yang berbeda pemahaman akan tarombo raja silalahisabungan ini, telah mengalami semua hal yang saya gambarkan diatas. Yang datang dari orang dengan jenis; type; status; sifat; karakter; yang beragam dan berbeda satu dengnan lainnya. Saya bersedia dan berkenaan mengikuti dengan dasar dan alasan untuk mencari dan berusaha menemukan sebuah permufakatan akan persoalan yang ada antara saya dengan mereka. Namun dengan lebih mengedepankan prinsip-prinsip pemikiran yang ditopang oleh sifat kekeluargaan berdimensi modernitas namun tidak serta merta menghilangkan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan. Saya mencoba memulainya dengan mengemukakan beberapa konsep kearah sana, dan menuangkannya sebagai jalan dan sarana bagi semua menyikapinya.

Namun yang terjadi tidak seperti yang saya pikirkan. Dimana ternyata yang temui adalah orang-orang yang cari pelampiasan untuk mengeluarkan semua sumpah serapah; dan orang-orang yang mencari kesenangan dengan cara menyinggung perasaan dan menyakiti hati lawan bicaranya. Dari awal saya sudah coba beri dan tuangkan beberapa pendekatan yang sekiranya baik untuk dilanjutkan menjadi sebuah percakapan yang indah dan berkelanjutan sampai terlihat dan terpetakan sebuah sinergi menyikapi semua persoalan itu. Namun apa lacur, yang muncul justru sebuah bantahan yang sedemikian rupa, yang menjadi awal tercipta situasi gugat-menggugat; hujat-menghujat; fitnah-memfitnah; dan caci memaki. Sistem interaksi yang ada dan suasana perbincangan yang tercipta sudah mengarah pada sesuatu yang sangat buruk dan mengerikan, sangat kejam tidak terperikan.

Hilang semua sikap saling menghargai diganti sikap saling mencurigai, musnah sikap saling menghormati berganti sikap saling menyakiti. Dan karenak itu semua, saya tidak melihat lagi ada yang perlu diperbincancangkan; didiskusikan; didebatkan; atau yang harus dipertahankan dan diperjuangkan. Tidak perlu lagi ada interaksi selama yang terjadi masih seperti-seperti ini. Semua sudah berubah menjadi polemik yang sama-sama benar dan sama-sama tidak salah, namun saling bertentangan.

Mari kita kembali dari awal dan dasar semua itu tadi, secara jujur dan tulus tanyakan diri kita sendiri, untuk apa semua ini? Apakah kita memperoleh hasil yang kita ingini? (simpan jawabannya untuk diri sendiri).

Berangkat dari semua situasi dan kejadian tersebut, yang saya lihat masih akan tetap terus berlanjut, saya mengambil kesimpulan sendiri dan saya sudah pula menyampaikannya berkali-kali bahwa : ¡°solusi (jalan pemecahan) hanya diperlukan oleh sebuah masalah atau persoalan, tanpa ada masalah atau persoalan tidak memerlukan adanya solusi¡±.

Dan saya tidak melihat ada permasalahan pada marga; silsilah; adat dan budaya yang saya miliki, jalankan dan yakini. Meskipun ada sekelompok orang-orang yang tidak berpendapat demikian, dan mencoba membawa saya terlibat pada persoalan mereka, itu murni merupakan masalah atau persoalan mereka, bukan saya. Secara tegasnya adalah, dalam marga; silsilah; adat dan budaya yang saya miliki, jalankan dan yakini, saya tidak memerlukan dan membutuhkan sesuatu apapun dari mereka. Bagaimana dengan sebaliknya, itu adalah urusan dan tanggungjawab mereka yang saya tidak inginkan dibebankan kepada saya melalui cara-cara yang mereka lakukan.

Rekomendasi yang sekiranya boleh saya berikan untuk menjadi bahan pemikiran adalah, ada dua opsi yang harus dilakukan secara konkrit untuk menghentikan semua polemik ini.

Pertama : bahwa semua sajian didunia maya ini, berikut apa yang mereka perjuangkan adalah murni persoalan mereka. Akan menjadi persoalan bersama apabila mereka menyampaikannya secara resmi dan duduk bersama-sama membicarakan persoalan yang mereka bawa untuk disepakati menjadi sebuah situasi yang menjadi solusi, namun dengan harus menerima konsekwensi berupa nilai tawar dan elastisitas pemberlakuan (bukan kebenaran yang sama-sama belum tentu benar) bersamanya. Karena kalau masih seperti-seperti ini juga maka akan kembali ke posisi semula (back to the start ¨C mubes 1967).

Kedua : bahwa berdasarkan apa yang mereka nyatakan dengan tegas; keras; jelas; bertanggung jawab serta penuh keyakinan bahwa tarombo mereka didukung dan diakui secara penuh dan menyeluruh oleh keturunan (pomparan) dari :

1.       Anggi doli siraja tambun;

2.       Hula-hula raja nabolon;

3.       Hula-hula toga manurung;

4.       Hahang padan tampubolon;

Mereka semestinya mampu membentuk persatuan (punguan) tersendiri yang bersifat bebas dan mandiri tidak terikat pada punguan yang mereka tidak yakini (tentang), agar terlepas dari semua hal yang berbau kontroversi. Karena jangankan untuk sekedar mengumumkan (manghatindanghon) silsilah (tarombo)nya, bahkan untuk membuat sebuah tugu sebagai lambang persatuan, itupun sudah lebih dari sekedar teguh dan layak tegar berdiri. Ketimbang sibuk mengakal-akali tumaras; pssm; marga silalahi dan hal-hal lainnya yang kelompok lain yakini. Serta nggak perlu lagi bergantung pada kelompok yang selalu mereka selalu gugat dan hujat. Kenapa tidak mencoba membuktikannya?

Sebenarnya masih ada opsi ketiga, namun saya tidak berani merekomendasikannya demi mengedepankan kedamaian dan rasa kemanusiaan, sekaligus menghindari segala macam bentuk kekerasan. Dan hal ini harus dihindari dan jangan pernah sampai terjadi! Untuk sekedar memperingatkan saya rasa perlu disampaikan untuk mendapat perhatian dan pemikiran yang serius dan tingkat tinggi serta mendalam, yaitu :

Pemaksaan kehendak melalui pertikaian lapangan menggunakan kekerasan (perang terbuka). Seperti hutu dan tutsi; israel dan palestina; pki 1965; hkbp 1992; tragedi balige 1963; dan yang lain yang sejenisnya.

Untuk itu semua, kembali berpulang kepada masing-masing individu yang mana merupakan bagian dari masing-masing kelompok, bagaimana harus menyikapinya. Jangan menunggu jatuhnya korban, baru datang kesadaran. Tanamkan kedalam diri sendiri rasa tanggung jawab akibat perbuatan yang kita lakukan, yang membuat orang lain menjadi korban.

Karena ¡°kesadaran jauh lebih penting dari sebuah pengertian!¡±

Salam dan terima kasih.

Lippo cikarang, 17 agustus 2010

Apul rudolf silalahi (amani indy)

LAMPIRAN VIII

DEBAT : PODA SAGU-SAGU MARLANGAN (PSSM) >< PADAN DEKKE NA NILAEAN (PDNN)

(Fakta atau Rekayasa)

catatan awal :
semua punya tandingan dan semua serba dua.,

start>
Juan Muda Tambun Poda Sagu-Sagu Marlangan dohot Padan Dekke Na Nilaean, Fakta manang Rekayasa
bahen hitaon jo akka pandapot ni hitaon ate .
about 5 months ago • Report

Martua Benhart Sirait Beha, adong do jambar ni hata di boru?

Juan Muda Tambun Wkwkw. hamu nean amang hela. HAUMA sainganan nga lolo i
ate ! hehehe.
Dang nadia lae. asa apala tung husukkunon, na songon na gabe hira saingan
manang tandingan do huida ¡°Padan¡± dht ¡°poda¡± on, jadi gabe sukkun-sukkun
rohaku, sondo ula-ula ni namalo on laho menguathon argumen masing-masing ?
Ido i lae.
Btw, boru aha do namboru i tahe lae ? Horas jala gabe.

Martua Benhart Sirait Horas ma Lae! Ia ito muna boru Tambunan Lumbanpea do
pomparan Raja Panaransang, nomor 19 ma molo sian Silahisabungan.
Ala binoto do hamu admin ni grup on asa manunghun iba. Ia ragam ni jambar
adong do 4, ima jambar juhut, jambar hepeng, jambar ulos, dohot jambar hata.
Na dijaha do di alaman na asing so pasidohot dapotan jambar hata boru. Asa
jolo marpasinungkun do iba. Na sarupa do uhum ni grup on tu grup si songon i?
Manang tong do mangihuthon adat na somal, ima na dapotan jambar hata do tong
halak, atik pe boru. Alusi lae ma!

Juan Muda Tambun Olo. mauliate ma tutu lae, nga huantusi be na ni dok muna i
lae. Bebas tapi sopan do dison. Rencana pe lae. sandok na adong hubungan tu
silahisabungan bebas mambaen pandapot na membangun, jala dang masa monopoli
songon si TS dison, gabe dang sehat ! hehehe.
Pos roham lae. molo adong naeng si dohonon ni lae silahkan. lae punya jambar koq ! hhehehehe.
Oh iya. molo au marga Tambun sian Silombu do lae, Horas jala gabe.

Martua Benhart Sirait Mauliate ma Lae! Annon pe dijalo jambar i di tingkina.
Paimahon tanggapan ni angka hula2 i ma jo. Horas!

Juan Muda Tambun Mantap amang hela. ! hehehe.

M Hansari Silalahi jambar hata tu boru boi do asal unang marlobian,asa unang
gabe masa tujoloan ni ari mambahen umpasa pamoruon tu hula-hulana.
dalihan natolu ikkon tetap do tioponta molo taboto dope paradaton dihalak
batak.

Sintong Maruhum Bah. ada dia ! horas amang tua. MHS !

Anthoni Mth Tambun Horas.Bapa Uda S.M boasa sampe songoni Bapa Uda.?

Martua Benhart Sirait Ala topik on fakta vs rekayasa di PPSM atau PDNN,
denggan na ta bahen ma topik na imbaru taringot tu batasan ni jambar hata di
boru. Asa unang rundut diskusi on asa fokus tu soal PPSM vs PDNN. Songon i ma
usul hu.

M Hansari Silalahi adong naso setuju di pendapathu nahubaen sisaotik i?

M Hansari Silalahi MBS,hamuna do lae jumolo manaringoti jambar hata
boru,jala hamuna muse mambahen usul asa dipisahkan taringot jambar hata
diboru.

Juan Muda Tambun Bah. abang MHS, unang sai osam lae sirat i, si elekon do
boru molo tung sala. Hape toho do na ni dok ni lae i menurut ahu.

M Hansari Silalahi dang na mangosam au anggidoli,ai naburju do au marboru,alai
molo hurang pamoruaon niba doba ikkon baenon do sipasingot,ima sada tanda
holong niroha na margelleng.

Juan Muda Tambun Ala tahe. Tole ma molo songoni Abang MHS, manat-manat hita
marsi pasingotan. unang sampai adong natersinggung ate.
Lae nami sirait pe ba mengeti ma di namasa si sonari, lagi tinggi ampere ni
hula-hula mungkin! hehehe.

Apul Rudolf Silalahi siantabi ma tu hita sude na diloloan. tung apala aha ma
ulaning umbahen ta hatai jambar tuan nami. saonnari na gabe ulaon adat do on
debat pinungka ni anggi niba si juan muda on.?
molo songon na huihuthon sian awal gabe pilit do hatami ale bernhart raja ni
pamoruan nami. asa hudok songoni, molo na mangulahon adat do, tung anggi niba
si juanda on pe dang dope boi tampil tu loloan.
molo na huantusi (patingkos hamu molo salah), na adong do inisiatif ni si juan
muda on mangihuthon pola pikir-na jala marnida na masa di sitem demokrasi,
lumobi tu sude dongan na poso. asa boi berbagi ¡°pendapat¡± dohot ¡°pemikiran¡±
mamereng parsoalan na masa di hita pinompar ni ompunta i. dang aodng dison
marlangku istilah anak manang boru (nata pe na ingkon adong hubungan langsung
tu mudar ni ompunta i).
¡°one man one vote¡± dan kebebasan tidak dibatasi asal tetap dalam koridor yang
semestinya dan sewajarnya. sistem disini adalah demokrasi, molo dihata
batakhon ¡°dos ni roha-nta do¡±.
tung pe songoni di hamu penggagas (anggi doli juan muda), porlu do lehonon mu
¡°tata tertib¡± na gabe sada peraturan na marlangku di forum ni-ciptahon-mon.
mauliate mandongani horas dohot gabe.

Juan Muda Tambun Mauliate abang Apul, pintor parjolo do di boto abang aha na
di bagas Rohakku ! hehehe.
Okelah abang, aha na hurang suman di bereng hamu paingot halak abang ate.

Apul Rudolf Silalahi kembali ke topik : fakta kah.? atau rekayasa.!
pendekatan apa yang harus kita lakukan.?
secara ilmiah. TANPA BUKTI JANGAN PERCAYA.! karena semua tidak memiliki
BUKTI, lantaskah kita TIDAK boleh memPERCAYAinya.? karena cerita secara
turun temurun tidaklah dapat dikatakan sebagai BUKTI dalam TINJAUAN ILMIAH.!
maka itu berkali-kali saya tekankan., dan saya akan selalu menekankannya :
jangan hanya pergunakan AKAL dan PIKIRAN untuk hal-hal seperti ini. tapi
dengan HATI, JIWA dan NURANI.!

Juan Muda Tambun Abang Apul@ Toho ma na ni dok ni abang i. molo di posisi
muna be, sarupa tu akka abang-abang na sian tolping maradoppon dekke na
nilaean i.
Alai na gabe dilema di hami do abang. kadang au marpikkir, jangan-jangan on
alat propaganda lao manggalang dukungan najolo. Alana au tanda tanya besar do,
boasa molo PSSM halak hahadoli na sian Tolping dang si pamotoi, suang songoni
taringot padan DEKKE boasa pihak hahadoli na-7 dang mamboto, na bohado. aha
namasa ?? Manang na saling pura-pura dang mamboto do? horas.

Demson Sihaloho Horas anggidoli Juan Muda,
Songon na tabo do diskusi di jabu-mon bah, boi do maratur pandapot i. Anggiat
ma nian tabo songon on torus ate.
Tarsingot-na tu judul ni topik on PSSM dohot PDNN: Fakta manang Rekayasa
Molo fakta manang rekayasa do na ta-lului, ba ingkon ma nian rap manungkun
hita tu sumangot ni ompu i da.
Ai menurut pandapothu pribadi, so adong be ompung-ta na mangolui tingki PSSM
dohot PDNN dibahen uju i.
Mauliate.

Juan Muda Tambun Horas abang.
Imada abang. jadi asa tung apala hubahen pe sungkun-sungkun nasongoni,
marboccir mai alani akka na hubereng di akka diskusi na parjolo abang.
Kadang gabe hira saingan/Tandingan do hu bereng PSSM dohot Padan DEKKE i, jadi
gabe hira politik menurut au.

Sihaloho Muda Mantap do analisa mon bah anggi doli, alai sotung di dok lakkam
ini adalah saingan atau tandingan.
Di iba sandiri mengakui dang hea dope pajumpang dogan marga tambun/tambunan na
adong menyinggung songon na ni dokmi,secara bersama-sama hamu mengakui PSSM
dohot Padan DEKKE, alai molo PSSM di akkui anggi doli tambunan do i. Gumodang
anggi tambunan na hutanda i magodang di sumatera utara do.
mauliate

Demson Sihaloho Anggidoli Juan: tutu do pengamatan ni anggidoli i, molo
pandapothu pribadi fakta do PSSM i. boasa yakin ahu sebagai fakta i, ima:
1. sian najolo dang dope adong barita na marsi-olian antara pomparan ni ompu
na 7 i tu pomparan ni tambun/tambunan, atau sebaliknya.
2. sude do hita pomparan ni ompu i, manghatindanghon keberadaan PSSM i melalui
ninna tu ninna sian ompu-ta sijolo-jolo tubu tu ompung-ta dungi tu natorasta
be. Padenggan hamu keyakinan-hu on molo adong do pomparan ni Ompu i na so
manghatindanghon PSSM.
3. adong do bukti fisik PSSM i (ninna berupa batu, hudok pe ninna ala so hea
dope ahu marnida i secara langsung) di simarampang.
Alai molo PDNN, dumenggan-an ma dongan tubunta silalahi raja par-tolping dohot
par-pangururan mangalusi. Parbinotoan-hu dang sude pomparan ni Ompu i mamboto
on. Jala ahu pe huboto PDNN on dang sian natorashu alai sian silalahi raja
langsung do (tingki SMA).
Boha di dok roham anggidoli. Mauliate.

Apul Rudolf Silalahi terlebih dahulu maaf yang sebesar-besarnya apabila
menyinggung dan kurang berkenaan dihati semua kawan-kawan.,
bukti yang ada mengenai kedua kejadian (PSSM & PDN) beserta semua
latar-belakangnya., hanyalah berupa cerita dan hikayat turun temurun.,
karena yang menyaksikan dan bukti tulisan tidaklah ditemukan (kecuali batu di
simarampang., itupun sangatlah layak diragukan beberapa pihak berasal dari
masa kejadian).!
namun demikian ada juga yang bisa menjadi pegangan bagi kita untuk MEYAKINI
keberadaannya. yaitu pengejawantahan., pelaksanaan., yang menjadi sebuah
PENGAKUAN bahwa hal itu benar terjadi.!
kalau PSSM., saya tidak perlu banyak bercerita. karena ini sudah menjadi
patokan dan pegangan (hukum dan norma) bagi Haloho ¨C Tambun (8 bersaudara)
yang tetap berlaku sampai detik ini., meskipun tidak semua kita memiliki
pengertian dan pemahaman yang sama atas latar belakang, kaidah, batasan dan
makna-makna yang terkandung didalamnya.! seperti kata abanganda demson.,
adakah pomparan pelaku PSSM yang mengingkari atau tidak mengetahui keberadaan
PSSM ini.? saya tidak pernah menemukannya.!
berikutnya PDN., (sekali lagi maaf terlebih dahulu., bukan karena bermanis
kata., tapi demi menghindari salah persepsi kawan-kawan semua)., pelakunya
antara Silahiraja dengan Raja Tambun., bagi saya banyak menimbulkan tanya dan
keraguan akan keberadaannya (meskipun itu bukan urusan saya., tapi apakah
salah menganalisanya.?) berdasarkan apa yang saya baca dari kalimat-kalimat
penjelasan dari kawan-kawan., dinyatakan bahwa PSSM lebih dulu terjadi dari
PDN., bahwa Silahiraja mengetahui PSSM atas pemberitahuan Tambun dan
menerima (mengakui) keberadaannya., sebaliknya dengan abangnya Tambun yang 7
bersaudara., yang diberitahukan namun bersikeras tidak mengakuinya.!
keraguan yang ditimbulkan adalah :
1. Mengapa harus PADAN.? padahal jelas-jelas seperti pengakuan pelakunya
adalah saudara sekandung atau abang dan adik kandung.!
2. Mengapa menggunakan DEKKE.? yang nota bene adalah sarana bagi ¡°hula-hula
mamasu-masu boruna¡±.!
3. Mengapa tidak diketahui oleh saudara lainnya.? PDN baru mengemuka sejak
ada rencana pembangunan tugu di paropo., sebelum-sebelumnya kecuali Tambun
Uluan dan Silahiraja tidak ada yang mengetahuinya.! dan bahkan saat inipun
kalau kita amati dan kita jujur menganalisanya., tambunan balige tetap saja
tidak mengetahui dan mengakui adanya PDN.!
hal tersebut memberi sebuah kesimpulan dalam benak saya., bahwa mungkin saja
sesuai KEYAKINAN saya (bahwa Tolping dan Bursok adalah pomparan dari salah
satu 7 bersaudara abang Raja Tambun) yang melakukan PDN adalah Pomparan Tambun
Uluan dan Pomparan Silahiraja.! hal ini didukung oleh turi-turian yang pernah
saya dengar bahwa leluhur marga Tambun pernah ¡°mar-induk somang¡± ke Silalahi
yang katanya Silahiraja.!
Seperti saya katakan sebelumnya., ini hanyalah buah pemikiran saya pribadi.,
tidak pun dijawab tidak apa-apa., saya sadar ini bukan urusan saya.!
Mohon maaf kalau tidak berkenaan dan bukan maksud menyakiti hati.,
Terima kasih telah diberi kesempatan dan semoga Tuhan Memberkati.!

Juan Muda Tambun Jujur nai ma hu dok, iba sebagai na magodang di huta ta
SILOMBU, Molo poda ni natua-tua i masalah silahisabungan songononma.
Tolu ma Oppung boru di hita, ima boru SIMBOLON, boru BATANGHARI dohot boru
MANURUNG jala adong satu karya besar ni DAOPPUNG nasangat VISIONER ima ¡°PODA
SAGU-SAGU MARLANGAN¡± di ciptakan untuk mengikat rasa persaudaraan di hita
pomparanna. dan karena PSSM itu saya menjadi sangat bangga menjadi keturunan
SILAHISABUNGAN.
Alai na jadi masalah, di tikki i dang hea ni sukkun boasa PSSM i holan antara
si Raja TAMBUN dohot oppung na na-7 i, tu dia lao oppung SILALAHI RAJA ?

Apul Rudolf Silalahi menarik., sapandapot do ahu mengenai VISIONER-mi.!
nang pe sian pemahaman na dapot ahu melalui penelahaan dohot situasi na masa
(berdasarkan turi-turian)., tung mansai KELIRU do molo didok ALANI HANSIT ni
SITAONON na dapot ni TAMBUN sian haha-na (termasuk mai diodk nadeba.
dipokkiki) umbahen adong PSSM.!
alai., adong pe PSSM ima sebagai TINDAKAN ANTISIPATIF, mardomu ma i tu
HAMOLOAN NI RAJA I SILAHISABUNGAN marnida (MERAMAL) tu situasi na naeng ro
(termasuk ma tu kondisi nuaeng on).!
¡°TIMING¡± na pe mansai TOPET jala PAS., ima diparvborhat ni RAJA i TAMBUN
manadinghon hutana laho mangalului inongta di SIBISA., sahali nari patuduhon
hira na diboto Raja i do na so mulak be anakna simapudan i tu hutana.!
alai RAMALAN na gabe DASOR tubu PSSM songon na hudok parjolo., na jumago ima
taringot situasi di TOBA HOLBUNG.,
asa hudok songoni.:
.eme na masak digagat ursa., ia i na masa ima na niula.!
apala tangkas do taboto di toba holbung marsiolian do na sa ompu (hata kasarna
marsiambilan do na sa-pomparan dohot na sa-marga)., tabereng ma pomparan ni
SIBAGOT NI POHAN, manang SIPAITTUA (level ni SILAHISABUNGAN). marsiolian do
pomparan ni TUAN SIHUBIL dohot pomparan ni anggina songoni nang pomparan ni
SIPAITTUA dohot NAIRASON.!
tuat tu pomparan ni TUAN SOMANIMBIL (level ni anak) tong do masa marsibuatan
sesama nasida. SIAHAAN, SIMANJUNTAK, HUTAGAOL.!
huhilalai tung so pola pinaganjang (ala rampak mamboto do hita situasi di
hutanta)., dapot do sada KESIMPULAN na mandok BAGAK manang JAGO manang MANTAP
manang na asing na sejenisna HUKUM dohot PANUTAN na binahen ni RAJA i marhite
PODA SAGU-SAGU MARLANGAN., jala BANGGA situtu do roha mangoloi na nidokna.!
(alai pemikiran do on da., unang di generalisir.!)
dang holan i muse., rundut do parhundul ni hula tu boru di toba holbung.,

Juan Muda Tambun Ima hebat ni PSSM i, karas KHARISMA nai. anggo dang adong
i ra, marhula-marboru tergantung posisi nama ra hita ate abang ?
hehhehee.

Apul Rudolf Silalahi ido doba., jala dang mandok dia salut do sude marga na
di toba holbung marnida konsistensi na dihita padalan PSSM i.,
bukti nyata., dang nanggo sahali dua hali be adong parsoalan di pomparan ni
raja i tambun songoni nang di pomparan raja parmahan (hita ma jolo ala hita na
dua do pomparanna pangisini toba holbung)., laos HASAKTION (molo lakkam
mandok KHARISMA) ni PSSM i do mambahen dame., sae sude parsoalan.! kesaksian
ni da ompung mandok : parbadaan bolak do na jolo pomparan ni lumban pea dohot
haha anggina sesama pomparan tambun., alai mardame do holan ro perwakilan ni
haha-na sian toba na humaliang holan mangasanghon PSSM.!
hape poang zaman ni hita on., hurang do menghargai PSSM i., sude dang nanggo
sepihak., jala sering salah mangartihon PODA i.!
alani i do umbahen hu-posting lagu i.
WE ¡®RE THE CHILDREN OF TOMORROW.
HANGING ON TO YESTERDAY.!
(PRISONERS IN PARADISE)
ha.ha.ha., mulak ma jolo bah., sain jabu ma annon ni tatap muse.
PEACE FOR ALL.!

Demson Sihaloho Horas anggidoli Juan Muda,
Na ditarsingoti anggi ARS do boccirna asa adong PSSM ninna nadeba ala hansit
ni sitaonon ni Tambun Raja/Si Raja Tambun do (adong na mandok dipisat-pisati,
adong na deba mandok dipokkiki, bahkan molo nasinurat ni sada natua-tua
napinarsangapan ni Silalahi Raja ima Abdullah Silalahi SH mandok a€œa€|malah ada
keinginan untuk membunuhnyaa€)
Manurut pandapot-mu, songondia do tutu boccirna?.
Menuruthu pribadi, cara-cara agitasi negative do na binahen ni nadeba i asa
mansai sogo roha ni halak (tarlumobi ma pomparan ni Tambun Uluan) tu pomparan
ni ompu na 7 i. Memang terbuka do kemungkinan adong salisih faham antara anak
ni Raja Silahisabungan antara na 7 i tu Tambun Raja ala tung mansai holong
roha ni Ompu Silahisabungan dohot Ompu Boru Pinggan Matio suang songoni nang
namboru nami Deang Namora tu Ompu i Tambun Raja.
Jadi menuruthu, sabotulna godangan ma tindakan atisipatif tu joloan ni ari
nang taon tu angka pinomparna sogot ni haduan do asa dibahen PSSM i. Maminjam
hata-mu a€œVISIONERa€.
Alai, mangido ma jo ahu sian sudut pandang-muna.
Mauliate tupajolona. Horas.

Raja Silalahi Mauliate di Judul yg dibuat oleh anggidoli Pomparan Siraja Tambun, apakah PSSM dan PDNN, menurut pemikiran Logis saya PSSM itu mungkin ada, tapi keaslianya atau sudah
di rekayasa karena sudah seperti Hukum taurat hingga pakai nomor segala :)
logikanya apakah jika kita mamodai kita akan buat nomornya?
dalam menelusuri setiap kejadian hingga terjadinya Poda maupun Padan kita
harus tau kronologisnya secara berurut agar itu bisa ditelaah dgn baik.
yg saya tau selama ini dan cerita turun-temurun, terjadinya PSSM antara si 7
turpuk dgn Siraja Tambun adalah kejadian mendadak.
dimana saat Siraja Tambun yg seperti anak emas itu selalu mengikut Ompu
Silahisabungan yg kebetulan mau ke Paropo, dengan berat hati Pintahaomasan
borubasonabolon tdk kuasa menahannya dan ikutlah Siraja Tambun ke Paropo
dan entah kenapa namun diceritakan bahwa saat Siraja Tambun menemani si 7
turpuk, mereka berusaha mencelakai siraja Tambun yg mengakibatkan Ompu
Silahisabungan marah besar dan memanggil anaknya yg 7 turpuk itu untuk di
nasehati atau dipodai.
dari kronologis ini kita bisa pelajari, bahwa kejadian yg mematikan dan sangat
memalukan itu otomatis membuat silahisabungan marah besar saat itu dan
mengumpulkan anaknya untuk dipodai.
nah coba anda pikirkan, apakah dalam mamodai tersebut akan membuat
nomor-nomor?
apakah dalam kejadian mematikan dan memalukan itu perlu dipanggil Silalahi
raja yg tdk ada sangkutpautnya dalam masalah itu dan yg jauh diseberang pulau?
buka nalar anda..!
lanjut.
karena kejadian mematikan dan memalukan di paropo ompu Silahisabungan segera
balik ke Tolping, dan mengingat awal kejadian dimana si 7 turpuk meledek
siraja Tambun tentang dimana ibunya, pertanyaan itupun meracuni pikirannya
hingga dia mencari keberadaan ibu yg melahirkannya dan dgn berbagai cara dia
usahakan utk mendapat berita ibu kandungnya, mengingat kekukuhan dan amarah yg
tersimpan di benak siraja tambun bahwa ibunya ada ditempat lain, maka
Pintahaomasan borubaso nabolon yg sangat menyayangi siraja Tambun sangat cemas
atas kepergiannya yg mungkin tdk akan pulang ke Samosir lagi, maka untuk
mengikat hubungan anaknya Silalahi Raja dgn anak susunya Siraja Tambun, maka
dibuatlah pengingat mereka dgn Padan Dekke Na Nilaean.
kenapa harus Dekke? dekke ini bukan asal dekke sembarangan, iniadalah Ihan,
ikan istimewa dari segala sifat dan perlakuan dijelaskan dlm Padan tersebut.
kenapa tdk dekke sibahut atau dekke jahir? seperti yg saya bilang tadi Dekke
ini adalah Dekke Batak yg sangat magis dan mempunyai sifat yg sangat istimewa.
jadi mari kita pakai nalar untuk mengamati terjadinya sebuah ¡°Kejadian¡± agar
kita bisa manangkap intinya dari kronologis.
Horas

Apul Rudolf Silalahi mari kita pakai nalar seperti yang anda inginkan (dan harus konsiten).,
1. kalau memang mendadak dan karena kejadian mematikan dan memalukan (menurut
anda hasil nalar atas sebuah cerita yang anda ketahui., yang sangat jauh
berbeda dari cerita yang diketahui orang lain., yang anda sendiri tidak bisa
membuktikannya)., kenapa isi dari PSSM tidak ada yang melarang abang tambun
yang 7 bersaudara untuk tidak mamokkik dan mamisat tambun.? kenapa justru
poda tersebut ditujukan untuk keturunan tambun dan keturunan abangnya yang 7
bersaduara.? inilah bukti VISIONER dan tindakan ANTISIPATIF. ! anda sampai
membawakan HUKUM TAURAT., apakah yang tertulis mengenai HUKUM TAURAT ada
penyebutan nomor seperti. HUKUM PERTAMA. JANGAN ADA PADAMU ILAH LAIN
DI-HADAPANKU; HUKUM KEDUA dan selanjutnya.? TIDAK ADA. demikian juga dengan
PSSM.!
2. Pada Masa Silahisabungan., sarana mamasu-masu boru yang digunakan
hula-hulanya memanglah harus IHAN., bukan DEKKE MAS.! namun mengingat
semakin sulitnya IHAN diperoleh (bahkan saat ini sudah punah dari TAO TOBA).,
digantikan dengan DEKKE MAS.! dan bisa saja suatu waktu di masa depan DEKKE
MAS juga punah maka akan digantikan dengan SIBAHUT atau JAHIR atau PORA-PORA.!
3. secara NALAR., bagaimana mungkin AIR SUSU (TARUS) boru BASO BOLON bisa
kembali mengucur mengingat anaknya SILAHIRAJA dipisahkan jarak puluhan tahun
dengan TAMBUN.?
4. secara NALAR bagaimana mungkin terlahir seorang anak perempuan berwujud
SETENGAH IKAN.?
5. untuk NALAR akan ada minimal 2 jawaban untuk tiap pertanyaan., yang
kembali menghasilkan minimal 3 pertanyaan., tak habis-habis tak ada ujung
pangkalnya., yang tersisa RASA TIDAK TERIMA berwujud KEMARAHAN.!
HIDUP NALAR.!

Basmen Tambun Hubaen saotik hatorangan Poda Sagu-Sagu Marlangan dohot Padan
Dekke Na Nilaean, Fakta manang Rekayasa?
Menurut ahu dang adong rekayasa nanggo apala saotik di PSSM & PDN .
Parjolo do Poda Sagu-sagu Marlangan Antara Hahadoli si 7 Turpuk dohot
Anggidolina Siraja Tambun Dibandingkan ¡°Padan Dengke Nanilaean¡± Antara
Silalahi (Silahi Raja)-Siraja Tambun.
Sangat masuk akal kalau Hahadoli Silalahi Raja mengetahui adanya Poda
Sagu-sagu Marlangan, jala sebalikna Hahadoli Na 7 Turpuk (Sihalo, Situngkir,
Rumasondi, dst) dang mamboto Padan Dengke Nanilaean.
Penjelasanna.
Dung sae dibahen oppungta Raja Silahisabungan ¡°Poda Sagu-sagu Marlangan¡±
antara Si 7 Turpuk dengan Siraja Tambun di paropo, laho dope Raja
Silahisabungan dohot Siraja Tambun tu Tolping mulak tu huta ni Inongna
napatarus ibana dohot Hahadolina Silalahi Raja. Pastido diceritahon Siraja
Tambun kejadian namasa di Paropo i sude tu hahadolina Silalahi (silahi Raja)
dohot tu inong na patarus ibana. Alani ahado asa pola ingkon songoni karasna,
jala alani aha asa songoni pandele ni Siraja Tambun, ingkon luluan ni Siraja
Tambun inongna pangintubu jala aha naterjadi di paropo.
Dung hira-hira sadia leleng dung diboto Siraja Tambun didia inongna, jala ise
inongna namanubuhon Siraja Tambun, dibahenma Padan Dengke Nanilaean antara
Silalahi dohot Siraja Tambun.
Dung dibahen Padan Dengke Nanilaean i, dang laho be Siraja Tambun tu Paropo,
pintor laho nama Siraja Tambun menyeberang/manaripari tao mangalului inongna
dohot Tulangna tu Sibisa. (Ido alana dang diboto Si 7 Turpuk PDN).
Dang adong be napaboahon tu hahadolina si 7 Turpuk nadi Paropo na adong do PDN
i, kecuali Silalahi Raja dohot anggi dolina Siraja Tambun.
Alai nagpe songoni tung pinaboa pe, laos bohape dibahen Pomparan Siraja Tambun
paboahon, jala songoni ma pardalanni i, dang nalaho angkuanna i jala dang hea
olo mangakui i. Alana memang sian najolo pe nunga songoni karakter ni hahadoli
si 7 Turpuk berusaha meniadakan Hahadoli Silalahi (Silahi Raja).
Maaf dihamu sude hahadoli si 7 Turpuk. Dang adong untungna, jala dang adong
lapatanna tamba2an nami PDN i asa adong masalah.
Mengenai lebih tarbarita begeon PSSM tu PDN, itu adalah masalah songon iklan
do i daboah.
Alai napaling penting dang apala masalah lebih tarbarita dihami pomparan
Siraja Tambun. Dia ma napaling hona dihilala rohanami nagabe sibahen nadenggan
diparngoluon nami Pomparan Siraja Tambun.
Huhilala rohanami dang adong beda ni PSSM & PDN.
Dua-duanya adalah sama-sama untuk mengeratkan sesama anak Raja Silahisabungan.
Bedanya hanya; yang satu adanya karena perselisihan/persoalan sementara yang
satunya karena keakraban/Kasih sayang.
Horasma dihitaon saluhutna Pomparan Silahisabungan.
Mauliate

Raja Silalahi itulah makanya saya bilang PSSM yg ada sekarang adalah Rekayasa,
karena kejadian poda adalah karena berantam, otomatis yg terjadi adalah
mamodai, apakah mamodai pakai nomor? lihat PSSM yg pakai nomor.
Nilai Histori dan sifat hidup si ikan itulah yg dibuat menjadi panutan yg
marpadan tersebut, karena padan itu bisa dilambangkan dgn apa sekalipun.
jadi menurutmu apa lambang antara padan tampubolon dgn Silalahi, apakah berupa
ikan atau yg lainnya tdk tau bukan? atau mungkin anda tau?
jadi tdk ada hubungan pemberian ikan mamasu-masu boru dgn padan tersebut, atau
apakah mungkin dibuat namargoar kepada anak tersebut? apakah Silahi raja dan
Siraja Tambun hula-hula Silahisabungan?
yg diambil disana adalah nilai ikan dan sifat ikan tersebut agar menjadi
contoh dalam saling mengasihi dan tolongmenolong bagai dekke simudur-udur
(bersama ke dolok dan ketoruan)
mengenai berairnya susu Pintahaomasan boru basonabolon, apakah anda percaya
dengan Doa dan mujijat.? kalau saya sangat yakin dan logis.
mengenai manusia setengah ikan itu allahualam, Tuhan yg mengatur segalanya.
Horas

Apul Rudolf Silalahi berarti definisi NALAR antara kita berdua saja sudah tidak sama kawan.!
NALAR., MUKJIZAT., DOA., LOGIKA., TUHAN.! seperti seorang EINSTEIN dalam
rupa SIDHARTA.!
kita sudahi sajalah perbincangan ini.!

Raja Silalahi kita disini memberikan pencerahan kepada para pembaca disini
sesuai dgn permintaan anggidoli Pomparan Siraja Tambun, biarlah mereka
memilah-milah mana yg benar, kita takperlu menutup pembicaraan, jika saudara
tdk berkomen lagi itu urusan saudara.
Horas

Apul Rudolf Silalahi maksud saya juga antara anda dan saya (hanya anda dan
saya) di topik ini.,
karena saya yakin nggak akan ada titik temunya kalau seperti tadi itu.!
salam.!

Raja Silalahi saya hanya membikin pencerahan terhadap pertanyaan anggidoli
Pomparan Siraja Tambun, tapi anda menyerang tulisan saya sekarang anda minta
dihentikan yah terserah anda, karena saya tdk mengundang anda untuk mendebat
tulisan saya.
jadi biarlah para pembaca memilah-milah mana yg menurut mereka berterima.
Horas.

Apul Rudolf Silalahi kalau begitu saya yang keliru mengartikan tulisan anda
sebagai tanggapan atas tulisan saya., untuk itu mohon lah dimaafkan.!

Demson Sihaloho Horas Appara Raja Silalahi,
Santabi hu-jou hamu appara ate, na huanggap do hamu silalahi raja (molo salah
ahu, pasingot hamu), jala dang tota dope parhundul-muna.
Jangan mengartikan PODA sebagai sesuatu hanya karena telah terjadi a€œkejadian
mematikan dan memalukana€ seperti yang appara bilang. Jangan persempit artinya
sebatas yang appara tahu.
Coba buka kamus batak dan cari arti PODA, ini saya berikan artinya PODA =
saran, ajaran, pengajaran, nasehat, amanat
Dan bedakan arti PODA dengan PANGUHUMAN (UHUM). Nalarnya, kalau seperti yang
appara bilang a€œkejadian mematikan dan memalukana€ maka sewajarnya yang ada
adalah PANGUHUMAN.
Kata-kata bijak appara a€kita disini memberikan pencerahan kepada para
pembacaa€, maka janganlah melakukan a€black campaigna€ dengan mendangkalkan arti
sesuai dengan keinginan appara.
Mauliate.

Raja Silalahi yo. uwes kita orang karo legowo toh?

Juan Muda Tambun Puji Tuhan ma bah ! akka namalo do hape pomparan ni
Silahisabungan on.
Sabotulna aut boi rappak hundul hitaon dohot manat-manat marsisukkunan,
huhilala apala hatop do selesai permasalahan ni hitaon.

Raja Silalahi bah.sepertinya appara Demson Sihaloho ikut mengcounter
pencerahanku atas pertanyaan Anggidoli Siraja Tambun.
seperti umpasa ma dohonon, Tuat sian dolok marsipatu huling-huling, boha
pogosni damang ikkon alusan do namangkuling¡±
jadi saya mencoba menjawab sanggahan dari appara Demson Sihaloho, mengenai
ucapan appara tentang dang tota parhundul muna apa maksudnya, parhundul muna
apa parhundulta?
kita berpatokan kepada alur cerita terjadinya Poda.
poda terjadi karena apa?
1. jelas didalam kasus ini terjadi PSSM karena ada yg bersaudara (kakak
beradik) berantam nah apakah untuk kejadian itu perlu seperti butir-butir PSSM
yg sekarang? saya pikir itu dalah rekayasa.
saya tdk ada menyangkutkan Hukum disini karena tdk ada hubungannya dgn Poda,
dan Silahisabungan tidak mungkin menghukum anaknya sendiri walaupun itu
menyangkut nyawa, seperti pengertian anda tentang Hukum sekarang.
appara Demson Sihaloho apakah saya atau anda yg melakukan black Compaign
biarlah khalayak pembaca yg mengartikan.
Horas

M Hansari Silalahi Satu hal yang perlu saya tanya disini.
1.Apa permasalahah si Raja Tambun di Paropo sehingga beliau bersikeras untuk
mencari ibu yang melahirkan nya??
2.Kalau memang Raja Tambun tidak bermasalah di Paropo,kenapa beliau harus
hengkang dari Paropo?
3.Kalau ada secara resmi bagian atau hak Raja tambun di paropo,siapa pomparan
Raja Tambun yang saat ini berdiam diri di tanah yang menjadi bagian tersebut??
4.Kalau memang juga bukan karena ada sejarah yang menggoreskan bahwa Raja
tambun sakit hati terhadap hahadolinya sipitu turpuk yang di Paropo.kenapa
sampai saat ini pihak anggidoli pomparan Raja Tambun tidak ada niat untuk
mencari tanah atau hak yang menjadi bagian dari mereka??
Mari kita evaluasi yang saya pertanyakan tersebut.
Sia-sia kita bicara panjang lebar,namun pokok permasalahan tidak kita
selesaikan.

Demson Sihaloho Horas appara Raja Silalahi,
Sebenarnya a€mengkountera€ bukan-lah istilah yang tepat. Saya hanya memberi
pengertian saya atas pandangan/pendapat appara dalam mengartikan PODA.
Appara, maaf ya, agak dangkal dasar appara memutuskan PSSM sebagai rekayasa
karena yang sekarang appara melihat PODA itu ditulis dalam butir 1, 2, dst.
Janganlah lihat 1, 2, dst nya, lihat isinya lah.
Pendapat saya, PSSM dan PDNN adalah fakta (karena ada yang meyakini
turun-temurun), tapi karena keterbatasan kemampuan, kemauan, dll dari para
leluhur kita jaman dahulu, maka itu tidak dituliskan dalam bentuk tulisan atau
prasasti. Cuma, -menurut saya- para pelakunya beda: PSSM dilakukan oleh pelaku
pertama (Para Ompu i) dan PDNN dilakukan oleh generasi berikut (Para Pomparan
Ompu i) dan mungkin lebih spesifik lagi seperti pendapat anggi ARS: a€.yang
melakukan PDN adalah Pomparan Tambun Uluan dan Pomparan Silahirajaa€.
Mauliate.

Basmen Tambun Dear All Hahadoli nami;
Sahali nai hupangidohon dohot gomos tuhamu hahadoli nami, Unang ma tabahen
angka si parsoada namambahen hancit niroha. Molo tung pe diparsoada hamu
hahadoli Silalahi (silahi raja), jala didok hamu dang adong PDNN, hurasa dang
boi gabe hamu hahadoli si 7 Turpuk na lebih karas mandok nasoadong hahadoli
Silalahi (silahi Raja) jala dang boi dohonon muna mandok PDNN nasoadong,
manang didok hamu Holan Tambun Uluan namandalathon i, alana sude do hami
Pomparan Siraja Tambun mandalathon PDNN i.
Molo tung pe adong sian Internal nami Pomparan Raja Tambun naso mamboto PDNN i
manang naso mangihutthon PDNN i, tugas nami doi pomparan Siraja Tambun do
pabotohon tu nasida asa diboto nasida PDNN i, dada gabe hamu hahadoli nami si
7 Turpuk na gabe songon nalebih karas mandok nasoadong PDNN i. Dang adong
urusan muna hahadoli si 7 Turpuk nanggo saotik tu PDNN na hudalanthon hami.
Urusan nami Siraja Tambun doi dohot hahadoli Silalahi (Silahi Raja).
Pagidoanku tu hamu sude hahadoli si 7 Turpuk, Sotung ma dilecehon hamu PDNN i,
alana padan nami doi tu Hahadoli nami Silalahi (Silahi Raja). Dang parsidohot
hamu hahadoli si 7 Turpuk di PDNN i.
Urusan ni Hahadoli si 7 Turpuk tu hami pomparan Siraja Tambun ima Poda
Sagu-sagu Marlangan (PSSM).
Sebalikna hahadoli Silalahi (Silahi Raja) pe dang boi antoanna manang alani
aha PSSM i, urusan ni hami Siraja Tambun dohot hahadoli si 7 Turpuk doi.
Horas Mauliate Pomparan Silahisabungan

Raja Silalahi appara Demson Sihaloho, bukan hanya masalah 1,2.dan 3nya yg
sudah dimodifikasi, tapi kita harus tau latar belakang kenapa sampai Poda itu
terjadi dan apa akibatnya. dari situ kita bisa pastikan isi poda itu tidak
sedemikian rupa, namun karena utk melancarkan misi dan visi ke pomparan Siraja
Tambun maka Poda itu seakan dibuat sedemikian rupa hingga terkesan elegan, dan
memang missi itu ada hasilnya dimana sebagian Pomparan Siraja Tambun ada yg
terpengaruh dan setiap Pomparan Siraja Tambun mencoba bicara tentang kebenaran
langsung anda mengcounter dgn Poda sagusagu marlangan itu.
jadi seperti yg saya sampaikan sebelumnya, buatlah pencerahan Versimu dan
begitu juga versiku sesuai dgn Pertanyaan diatas, biarlah Para pembaca
menilainya secara baik.
Horas

Henok Baruara Kenapa ada UUD45? karena ada negara NKRI, kenapa ada Poda Sagu-
Sagu Marlangan karena ada Pomparan Silahisabungan yang besar.
Intinya adalah landasan Hukum. Hukum modern dengan hukum adat adalah cermis
sebuah daerah ataupun wilayah yang memiliki penduduk lebih dari 2orang.
Jadi sangatlah bijak dan sangatlah orang terhormat dan Siboto adat anggo
Ompungta Silahisabungan.
Alai sukkun sungkun tuhamuna sude:
1. Anggo memang ompungta Silahisabungan Siboto adat dohot siboto uhum BOASAMA
BAHENONNA PARPADANNAN TU ANAK NA seharunya dan sepatutnya PODA DO!!
2. Anggo memang ompungta Silahisabungan Siboto adat dohot siboto uhum BOASAMA
LEHONONNA DEKKE TU ANAKNA NA NAENG LAHO MARJALANG (DOLI-DOLI)? tohodo i di paradaton BANGSO BATAK?

Demson Sihaloho Horas appara Raja Silalahi,
Jaha ma jo pangidoan ni anggidolinta Basmen Tambun na diatas. Manat jaha jala
rimang-rimangi appara. Oloi-an mu do pangidoannai?
Mauliate.

Henok Baruara Sattabi dihamu hahadoli nami dang masa dohot dang hea adong
dihami pomparan Tambunan Mulia- Tambun Holing sian balige adong PDNN.

Henok Baruara To sude POMPARAN SIRAJA TAMBUN: Anggo bermasalah dope tarombo
muna unang pamalo- malohon hita mengomentari Tarombo Hahadolitta.
Pasaejo Tarombo muna ise do hamu siakkangan baruma boi mengomentari Tarombo ni
Hahadolitta. Mauliate.

Raja Silalahi appara Demson Sihaloho, sebelum menanyakan saya, tanyanyakanlah
kepada dirimu sendiri, yg jelas saya hanya memberikan pencerahan tentang Judul
dari pada postingan di group ini.
Horas

Demson Sihaloho Horas di-haroro-muna i anggidoli Henok Baruara,
Tarsonggot ahu diharoromuna hira parsonggop ni lali mangaroro ihan di tao
silalahi an.
Labe-labe bahen hamu, ai ahu on agak mura mallobok-lobok tarotokku. Unang gabe
jantungon iba.he.he.

Henok Baruara Sattabi Abang.Sogot do nian Haroro niba di porum on, sipata
porludo binahen sahali-sahali he.he.he.
Salam pajumpang muse di perdebatan on.

Basmen Tambun Henok Baruara; Jolo manat majo patangkas hamu tu natua-tua muna
nasian Baruara, molo tohodo hamu jala asli sian baruara, huhilala na
sodiajarhon bapa uda i hian tu hamu PDNN i. Molo dang, terakhir on nama hamu
berobah sikap tanpa alasan. Anggo sebelumna i, jelas do diboto Tambun nasian
Baruara PDNN i. Songoni tong nasian Tambunan Lumban pea, adong do pernyataan
ni halak anggi doli i, na mengaku Hahadolina Silalahi (Silahi Raja) buha baju
ni Silahisabungan. Molo tungpe sonarion gabe diparsoada, naberobah sikap nama
i ala terpengaruh tu angka hahadoli Si 7 Turpuk.
Horasma dihamu Henok

Henok Baruara Basmen: Sahali nai hudok tulakkam.Unang INTERVENSi tarombo
nami, tarombo muna sotakkas dope naengma tarombo nami manang tarombo
nihahadoli di pature- ture lakkam. Nungan hudok tu ho anggo memang Siraja adat
do Ompungta Silahisabungan Di OLO I OMPUNG DO PASAHATTON DEKKE TU ANAK NA
DOLI-DOLI tu pangarattoan manang tuparjalangan?? manak jo pikkiri dekkei ate.
Attusi jolo songon dia pardalan ni dekke di paradaton ni halak batak. Dang hea
adong do pe pengakuan sian pomparan Tambunan Baruara menyatakan BUHA BAJU
SILAHISABUNGAN SILALAHI RAJA.

Basmen Tambun Songon nalam malo do ho poang marbahasa batak. alai sian IP
address mu na mangkirim pesan on, songon na si curiga do lakkam Henok. ada
kesamaan.:)

Basmen Tambun Hualusi majo poang sukkun2 mu on: Anggo memang Siraja adat do
Ompungta Silahisabungan Di OLO I OMPUNG DO PASAHATTON DEKKE TU ANAK NA
DOLI-DOLI tu pangarattoan manang tuparjalangan??
Alusna:
Adat do dihalak batak mangalehon dengke tu ianangkonna. Maksud na dison dengke
on ima Dengke Simudur-udur. Molo didok dengke si Mudur-udur dang hea olo sada
ekor on disada inganan, pinomat ingkon adong manang na 10 manang 20 ekor, jadi
nadi maksud Dengke on ima sejenis Ihan do on na jolo, molo sonari dang adong
be jumpa on di Tano Batak.
Jadi dipasahat Oppungta Raja Silahisabungan Dengke Simudur-udur on tu Siraja
Tambun dohot Hahadolina Silalahi (Silahi Raja), asa mengikat perjajian manang
songon tanda Parpadanan do on tingki laho mulak Siraja Tambun tu Huta ni
Tulangna laho mandapothon Inongna namanubuhon ibana. Molo dung mulak Siraja
Tambun Tu Sibisa, asa Rap Mudur-udur do haduan muse Pomparan ni Siraja Tambun
dohot Pomparan Ni Silalahi (Silahi Raja).
Hubaen sada contoh dihita, adat do disada hita halak Batak pasahat dengke tu
Gellengna misalna adong Malua sian Gareja, dung mulak sian Gareja dipasahat
natua-tua dengke tugellengna. Mungkin molo halak Batak Kristen do ibana, tontu
heado di Parrohahon hamu i. molo dang boi dipasukkun hamu tu angka natua-tua
siboto adat.
Mauliate

Basmen Tambun Diantusi hamu do nuaeng lapatan ni Parpadanan i?
Jempek dope hape pangantusionmu taringot arti ni Padan.
Molo dihalak batak, dang adong aturan dihalak molo marpadan ingkon naso sa
ama. Jala tarida sian lapatan ni Padan i ima;
Ala nanaeng borhat ma Siraja Tambun manjumpangi Inongna tu huta ninTulangna,
Jadi asa unang lupa do haduan muse angka pomparan ni Siraja Tambun suang
songoni nang Pomparan ni Silalahi (Silahi Raja) molo dung mulak Siraja Tambun
tu Sibisa ima dang lupa tu hahadolina Silalahi (Silahi Raja) jala
marpinompari.
Jala tangkas do antusan muna tong di makna ni padan i;
-Asa tongtong songon aek ni utte namarhamaranggi ima Siraja Tambun dohot
Silalahi, Tung naso jadi marsipaetek-etehan, ikkon saroha tudolok tu toruan.
Mauliate

Raja Silalahi anggidoli Henok Baruara, taringot tu sukkun-sukkun mi, hape
nunga jelas hupatorang dipencerahanki mulai sian ginjang ima jaha, molo
songonnidokmi molo Raja do Silahisabungan boasa sagu-sagu sitompion dibaen tu
gellengna namarpodai, adat do molo sagu-sagu dibaen tugellengna di paropo?
Horas

Raja Silalahi dan jika acara yang membuat Poda itu begitu luarbiasanya kenapa hanya sagu-sagu yang tdk berarti itu dibuat untuk mereka, dimana arti seorang raja silahisabungan hingga tdk
punya apa-apa selain hanya sagu-sagu, dimana adatnya silahisabungan memberi
sagu-sagu kepada anak-anaknya, coba jawab anggia Henok Baruara.
Horas

Henok Baruara Bah.boha do siap doho puang berdiskusi?? unang gabe rittik
annon lakkam ateee.
Dekke Simudur- udur
Berarti sian hatami nunga ¡°PASAHAT ON ADAT¡±
Adongdo mandokkon dekke siudur-udur manang dekke sitio-tio, dekke sahat.
¡°Asa sai mudur-udur ma hamu tu dolok tu toruan, sai tio ma angka ngolu tio
pancarian. Sahat ma tutu angka nauli, sahat akka nadenggan¡±.
Anggo dihutanami (DIHUTANAMI) Tulang do pasahatton on tu berena ditikki
tardidi, malua manang tarpasu- pasu. Ala marhula-hula do natua-tua, marboru
dohot mardongan sahuta mardongan ale-ale. Ido anggo adat.
Anggo dihalak batak pasahatthon ¡°ADAT¡± ingkon do dijoloni loloan, ingkon ma
lengkap disi hula-hula, dongan tubu, boru, dongan sahuta.
Jadi tingkos jo bahen ai holan hamu do ditikki i pasahatthon adat padan dekke
nanilaean iii??
Anggo ompung nami Silahisabungan pasahatthon PODA do nasida tu ianakkonna.
Gabe jala horasss

Raja Silalahi Henok Baruara kamulah yg akan jadi rittik jika kamu mengatakan
tdk ada padan Dekke nanilaean antara Silalahi (silahi raja) dengan Siraja
Tambun ingat itu.
tdk ada hubungannya ataupun sangkut paut tentang paradaton dalam acara
pemberian Padan antara Silalahi dgn siraja Tambun, ini berlangsung didalam
keluarga (intern) jadi tidak berjalan apa yg kau maksud tentang dekke yg
harusnya ke boru dan namargoar ke hula-hula (tdk berjalan tudu-tudu sipanganon
disitu anggia).
acara ini adalah intern didalam pemberangkatan anaknya siraja Tambun ke si
Bisa, jadi dibuatlah Dekke Ihan (Dekke Batak) yg memang mengandung arti
historis agar mereka senantiasa saling bersama dan saling mengasihi.
jadi bagaimana dgn Sagu-sagu sitompion itu apa makna adatnya Henok Baruara.
Horas

Henok Baruara Raja Silalahi: Saya ucapkan itu hanya untuk basmen tambun,
mengumpamakan tentang padan dekke nanilaean dengan acara adat seperti sae sidi
ibana amongna do pasahatton dekke siudur- udur hape ulahon adat doi ninna.
Songonido adat di si tahe? nasoadong do tulang na?. Alae toema adat muna doi.
Alai anggo ¡°Parpadanan do manang perjanjian¡± songon nadidok ni sibasmen museng
diginjang acara adat doi raja nami.
Anggo PDNN muna museng Raja Silalahi dang acara adat ate?? berarti poda doi
mungkin??.
Anggo di ADAT BATAK (DIHUTANAMI) pasahatton dekke tu anak na doli-doli/
boru-boru boi doi dohonon SULANG-SULANG lapatanna Nungan marsahit leleng
inakkonna jala dang be boi malum sahitnai jadi dibahen/dipasahat natorasna
nama dekke sulang-sulang tuanakna asa hatop MATE/ MONDING manang gabe
kebalikanna MALUM MUJIJAT TOTAL SIAN PARSAHITON. Tung pe songoni ipe adat doi
raja alai nunga mansai prustasi be anggo natua-tua singongoni dangtarbahen
nasida be nasongon dia.
Anggo ompung nami Silahisabungan pasahatthon PODA dohot UHUM do nasida tu
ianakkonna dang acara ADAT.
Patakkas hamu majolo jala rimang- rimangi hamu sukkun-sukkun hi ate?? SIBOTO
ADAT DO UMPUNG NAMI SILAHISABUNGAN SIBOTO UHUM JALA MARSAHALA dang hea dipasahat tu pompparanna dekke.
Mauliatema horas.horas.horas.

Basmen Tambun Henok Baruara. Jolo patandahon dirim dohot Tangkas. Anggo ahu
mandok, dang asli on Si Henok baruara on. Namenyamar do on. Molo barani lakkam
pajumpang hita marsituppolan. Ido daboah. :)

Henok Baruara Diskusi dengan dingin dan benar agar anda di pandang orang benar.
Maaf saya tidak punya waktu untuk yang tidak perlu.

Basmen Tambun Henok. Unang dirimpu roham naso godang donganhu Marga Tambunan
Baruara mambahas on, adong do Tambunan Baruara karejo di Dinas Pertanahan
Palembang sering do hami mardikusi jala tangkas do on dipabotohon ibana on tu
ahu.

M Hansari Silalahi Henok,saotik jolo hupatorang ate pandohanmu namandok dang
adong diboto Tambunan sian Balige Padan Dengke Nanilaean,molo ho mungkin dang
hea dope dibege lakkam PDNN i.
Bukti nyata anggidoli.mantan Pendeta kami Pdt SB Tambunan (maaf saya buat
detail,beliau Tambunan Baruara) saat ini amanguda tersebut sdh pensiun,beliau
tahu benar apa PDNN.Beliau juga tahu bagaimana hubungan antara hahadolinya
Silalalhi dengan Sihaloho.
Sebagai kenang-kenangan meninggalkan Punguan Kami:Pomparan Silalahi Raja dohot
Pomparan Raja Tambun,boru bere dht ibebere.Beliau memberikan kaset pita pada
kami sebagai tanda kenang-kenangan buat kami.
Isi dari kaset tersebut adalah lagu Silahisabungan yang mengatakan bahwa Istri
dari Silahisabungan ada 3 orang.
Tapi perlu saya informasikan,sebelum beliau menyerahkan kaset tersebut sama
kami,terlebih dahulu beliau memberikan pertanyaan buat kami.
Begini pertanyaanya:
Piga ma na diboto hamu nanialapni Op silahisabungan??
Sude hami mangalusi:3 halak do istri ni op silahisabungan.
Dungi didok ma muse:Antong molo songoni,nion ma kaset on hulehon tuhamu songon
sada kenang-kenangan tu Punguantaon,nangpe so parsidohot hami di Punguan on
alai huantusi hami do songondia turi-turian ni Op silahisabungan.
Kaset on nungnga adong hutiop on mulai sian doli2 au,ninna mandok tuhami.Mulai
tahun 1960an nungnga hutiop kaset on ninna tuhami.
Molo porlu diho anggidoli asa hucopy.
Jala dung pensiun amanguda on maringanan ma nuaeng di Medan,jala molo porlu
jala ingin do anggidoliku mamboto tarombo dht kaset na hudok on,silahkan
hubungi saya via inboks.
itupun bila ada niat untuk menelusuri silsilah ni Tarombo Silahisabungan.
Horas ma anggidoli.

Demson Sihaloho Pencerahan: PODA SAGU-SAGU MARLANGAN
(sebuah tinjauan dari sisi penyajian makanan)
Pengertian PODA: saran, ajaran, pengajaran, nasehat, amanat
Pengertian SAGU-SAGU: Kue yang terbuat dari tepung beras dimasak tanpa gula
kemudian dipadatkan dibentuk menggumpal/membulat atau umumnya silindris.
Panganan ini pada PSSM dimaksudkan sebagai lambang pemberian
poda/petuah/pasu-pasu/nasehat.
Pengertian MARLANGAN: Pucat.
Pada umumnya kue sagu-sagu dicampur atau diolesi dengan kunyit agar warnanya
tidak pucat. Namun kue sagu-sagu pada saat penyampaian PSSM, kue sagu-sagu ini
sengaja tidak dicampur/diolesi dengan kunyit dengan tujuan agar terlihat
pucat. Sebagian sagu-sagu marlangan di buat berdiri (jongjong) dan sebagian
lagi dibuat tergeletak (gadap).
Sagu-sagu yang berdiri dimaksudkan memberi pengertian bagi anak hingga
pinompar Raja Silahisabungan yang patuh terhadap poda yang diberikan maka akan
berdiri tegak, sedangkan yang tidak patuh (mangose) terhadap poda yang
diberikan maka akan tergeletak seperti sagu-sagu yang tergeletak itu. Oleh
karena perlambangan seperti ini maka batu sijongjong dan batu sigadap yang ada
di Simarampang diyakini sebagai perwujudan dari sagu-sagu marlangan pada saat
penyampaian PSSM.
Kue sagu-sagu marlangan bukanlah sajian pokok pada penyampaian PSSM (dan
demikian juga pada adat batak yang berlaku hingga kini) akan tetapi sebagai
sajian tambahan terhadap sajian utama. Sajian (sipanganon) utama pada acara
PSSM adalah makanan seperti biasa ditambah dengan sipanganon na margoar
(bermakna). Pada PSSM sajian ini dibuat sebagai tudos-tudos (perumpamaan,
perlambang).
Sipanganon na margoar pada adat batak yang disampaikan oleh orang tuanya
kepada anaknya (doli-doli atau bujangan) biasanya adalah ayam jantan putih
polos yang mana jenggernya harus berdiri tegak (manuk mira na bottar si jambe
na uli). Dipotong menurut ruas-ruas persendian (tulang tidak boleh terpotong)
sehingga didapat bagian-bagian seperti: tulan, ulu, panukkoli, pat, dan lain
sebagainya. Potongan-potongan ini kemudian di masak (umumnya dipanggang) dan
kemudian disusun rapih di atas piring putih (pinggan) diatas nasi putih.
Masih banyak lagi jenis makanan yang tersaji bersama makanan najagar diatas
seperti namun tidak terbatas pada: daging yang dipanggang dicampur dengan
garam dan cabai, daging masak yang dicampur dengan darah (kedua jenis ini
dibungkus didalam daun pisang dibuat silindris yang satu ujungnya ditekuk dan
satu ujung lagi dibuat terbuka dan disisipkan bunga-bunga), daging masak yang
ditumbuk halus (jenis ini dimasukkan kedalam gulungan daun pisang berbentuk
kerucut), nitak (kue khas batak), anggir pangurason, dll.
Semua sajian-sajian makanan diatas kemudian lebih dikenal dengan sebutan
sipanganon najagar (makanan yang lengkap sempurna) secara adat batak. Makanan
najagar ini hanya disajikan pada saat-saat tertentu. Misalnya pada saat
anaknya akan menempuh ujian akhir sekolah, selesai mendapat pemberkatan sidi
atau malua, memberangkatkan anak merantau, lepas dari malapetaka atau sembuh
dari sakit parah, dan lain sebagainya.
Pada saat penyampaian makanan dari orang tua kepada satu orang atau lebih anak
ini, pada umumnya diundang saudara terdekat (namborunya, hahangnya dan
angginya) untuk ikut bersantap bersama. Ada keyakinan di orang batak jika
saudara terdekat-nya tidak diundang, maka tondi (sukma) saudara tersebut bisa
menagih (malitondi).
Selesai menyantap makanan, kemudian orang tua menyampaikan nasehat atau poda
atau wejangan yang dirasa perlu oleh orang tua kepada anaknya dan sesuai
dengan tujuan makanan najagar ini dibuat.
Pada saat ini tidak ada istilah kata mangampu dari anak, atau dengan kata
lain, nasehat atau poda atau wejangan dari orang tua kepada anaknya adalah
searah, dari orang tua kepada anak. Kalau namborunya hadir, maka diberi juga
kesempatan kepada namboru dan amangborunya untuk menyampaikan nasehat.
Demikian tinjauan dari sisi penyajian makanan pada penyampaian PODA SAGU-SAGU
MARLANGAN
Jakarta, 12/03/2010

M Hansari Silalahi Sagu-sagu marlangan ima:
Debban na binola,hapur na naniloppa,gambir na nilomang,pining na
binola,timbaho na nirasip,hubang na nilomang.
akka onma sudena dibahen dibagasan ampang/bante,diharoro ni hilap,hilap
marsisoroan,ronggur mallisik-lisik,ampang dohot pangisina i ma sude muba gabe
batu.
Digoari ma i :Namartua Simarampang.

Henok Baruara Amang Raja Demson Sihaloho:
¡°MARLUNDU SONGON NAPURAN, MARPADUNG SONGON LOSUNG
MARGADU SONGON HAUMA, MARBIBIR SONGON BATANG AEK
MARBINDU SONGON SURAT¡±
Nunga be adong lapatanni hata jala poda siboto parbinotoan siboto pangatusion
dang tu pangkataion nang diparngoluon siganup ari, asa dipagopas parbinotoan
asa unang mura talu dipollung jala ingkon une jala hot di ruhut ni parsaoran
marojahan holong dohot dame.
Mauliate dihamu amang.

Demson Sihaloho emma tutu.horas.horas.horas.
Horas rajanami aggidoli Henok Baruara, selamat pagi, selamat beraktifitas.
(hurang malo dope ahu marumpasa anggidoli, marpanganju hamu.he.he.)

Basmen Tambun Hahadoli MHS; Alap tu Pekanbaru hulehon Tiket pesawat PP Jkt-Pbr
ninna hahadoli ma, manang hutitip tusi Basmen Tambun mangelehon langsung
tuhamu ninna hahadolima, Hujamin 100% dang mungkin olo i, alana tarida ma
bohina namargabus. :)

Apul Rudolf Silalahi saonnari asa lam tu majuna lam tu turena doba.,
ala songon na hudok dang boi tarbuktihon sude akka na masa na jolo naung salpu
marratus taon jala na manaksihon pe nunga be tong salpu., DA-I-DO.?
nunga lengkap dipatorang masing-masing na binotona taringot PSSM dohot PDN
i., molo adong dope na hurang puas pasahathon na dirohana (baik menggugat
ataupun menjelaskan) dang be marlapatan i., DA-I-DO.?
adong dua kubu : SI-OLO-I PODA dohot SI-PADALAN-HON PADAN., adong muse na
manjunjung duansa nata pe mardeba-deba., DA-I-DO.?
hape nunga pola marganjang panghataion dang singkop dapot dope alus na
sinungkun ni si juan muda. ima fakta do manang rekayasa.! mungkin di dok
rohani na patoranghon be dison., masing-masing ma mambuat kesimpulan na.,
DA-I-DO.?
sebelum kesimpulan i., adong do saran sian ahu na boi mambuktihon manang na
fakta do PSSM dohot PDN i manang na rekayasa., jala boi do on annon gabe
pegangan na MEYAKINKAN.!
molo PODA., nunga ¡°teruji¡± hasaktion (kharisma) dohot hasintonganna., boasa
hudok songoni., alana nunga marpiga-piga hali dipangke laho padamehon
parsoalan na adong di 8 bersaudara., mangolu dope mareak nuaengon na
mangulahon PSSM di tambunan balige laho padamehon parsoalan na adong uju i
disi.,
alai ia PADAN., bahen hamu ma jolo padamehon parsoalan na masa di tambun
uluan.! alana songon na hihatindanghon hamu disan na DIYAKINI 3 tu 9 do na
jelas-jelas bertentangan tu na DIYAKINI par tambunan balige 2 tu 8.!
bahen hamu ma jolo.!
(unang sai lalap mar buruk sangka ate.!)

M Hansari Silalahi AT,ise namembutuhkan asa hukirim,unang holan nasian
pamamangannai natoho.kalau masih usia kita seumur jagung jangan terlalu
menganggap dirinya sdh besar.Dia do Henok,,alusi jolo nahubaen i,songon katak
dalam tempurung hubereng ho makkatai.Porlu di lakkam no hp ni amanguda i,asa
hulehon.Pahompuna dope hitaon Henok marimbanghon amanguda i.
Unang dokkon kedan hatami na mewakili Tambunan na sian Balige,pamajuhu
pandokmi,hape nanggo aha so adong dope pamotoanmu molo marimbanghon akka
pomparan ni anggidoli na sian Balige.
Ro ma ho tu Pekanbaru asa lao hita tu jabu ni akka amanguda Pomparan Tambunan
Baruara na sian Balige.
Pajago hu hubereng lakkam mambahen akka komentarmu na dison.
Idia natua-tua i di Dumai asa makkatai jolo hami.
Horas ma anggidoli.

M Hansari Silalahi ARS.tongdo dokkononmu Tambunan par Balige mewakili sude
paham 2-8 asa talanjuthon muse diskusita.
Bahen jolo komentarmu.

Henok Baruara Abg Hansari: Ingkon do paksahonnon mu sude saluhutna pomparan
Siraja Tambun di porbion asa pro tuhamu?? Ingkon i nama pangidoan muna??

Apul Rudolf Silalahi hansari. toras bahen hatam ala nunga memang na matoras ho ale.,
unang gabe na matua na so na tua-tua.,
lalap marpanungkun paula so mamboto sungkun-sungkun na ro.!
parjolo didok ho si sudi., nantoari sada si rapi., nuaeng tambunan par
pakanbaru sude., holan gabus sude.!
kan hea hudok tuho., langsung ma laho tu tambunan balige patangkashon na
tahatai i., parsuma do jala marisuang marsialusan dohot ho.!
na jempek on ma jo alusi., dia do jumolo binsar manang sirnom mataniari.?

M Hansari Silalahi HB.dang adong hupaksahaon hamu asa gabe sapendapat hita
taringot Tarombo Silahisabungan,alai unang dokkon gabe pendapatmu na mewakili
Pomparan Raja Tambun na sian Balige.pamaju hu hubereng ho namandok hatami.
Manang songon dia pe pangantusionmu taringot Tarombo na binotom hak mu
doi,alai unang gabe pendapatmu sendiri mandok na gabe parbinotoanmu na
mewakili pomparan raja Tambun na sian Balige.

M Hansari Silalahi alai ia PADAN., bahen hamu ma jolo padamehon parsoalan na
masa di tambun uluan.! alana songon na hihatindanghon hamu disan na DIYAKINI
3 tu 9 do na jelas-jelas bertentangan tu na DIYAKINI par tambunan balige 2 tu
8.!
bahen hamu ma jolo.!
(unang sai lalap mar buruk sangka ate.!)
ARS.pake simalolong mi kedan,aha hutulis di komentarhu.
Jaha jolo tulisan mu na hu copy paste i.
na didok ho do gabe sude tambunan sian Balige na memahami paham 2-8.
Terlalu kerdil do hubereng pikkiranmu Apul,nadirippu ho do na holan ho mananda
Tambunan par Balige??
Sai songon katak dalam tempurung do hubereng pemikiranmu.
Memang anda ini benar-benar pamangan ni ina-ina,untuk apa saya harus ke Balige
Untuk membuktikan masalah pemahaman Tarombo silahisabungan yang mereka
yakini??
pomparan raja tambun dari Balige masih banyak yang saya kena di Pekanbaru.
Sukkun jolo dongan turpukmu di Pekanbaru persentase Pomparan anggidoli Raja
tambun yang meyakini 1-3-9,dibandingkan dengan 2-8.
Pakolot hu do pemikiranmu poang sampe pola ikkon lao au tu Balige nimmu
manukkun nasida tentang pemahaman na diyakini nasida.
Pikiran anda benar-benar sekecil butiran pasir.

Apul Rudolf Silalahi lomom ma disi bah., sai tetap do gabe iba si surang
dibahen ho.!
nga toras ho hansari alai dang marna tua.! hatam pe holan na manontik
parbadaan., so sundat ramun., ia arga i poang dirim., rajai hatam.!

M Hansari Silalahi ARS.pamanganmu do mandok Tambunan sian Balige semua
memahami paham 1-2-8.
Jadi unang bahen pakkataion na membela diri.nadianggap ho do dirim naso adong
ditanda donganmu marga Tambunan sian Balige.
Makanya hudok jangan pernah berpikir bahwa dirimu hidup bagaikan katak dalam
tempurung.
masih juga saya katakan jangan pernah berpikir seperti kecilnya butiran pasir.

Henok Baruara Sasitong na amang raja rappak marsiajar dope hita saluhutna di
paradathon dohot tarombo. Dang na adong gabe merasa sudah sangat mangat tusi
iba dison. Alai marsiajar pe iba tunatua-tua namalo do diparadaton tarsongoni
di partaromboan.
Bukankah ini forum debat?? Bukan forum anggar jago do kan??
Kembali ketopik,
Poda Sagu-sagu marlanagan dohot padan dekke nanilaean. Fakta manang
rekayasa??
To hamu amang Administrator nunga be takkas di perjelas abg Demson Sihaloho
taringot to PSSM.
Saunari tabahas majolo to PDNN:
Sebagian hamu mandok di ginjang perjanjian doi manang parpadanan umbahen
mardalan/ dipasahat dekke Simudur- udur berarti adong acara adat disi. Anggo
berjalan do acara adat ingkon do adong hula-hula, dongan tubu, boru dohot
dongan sahuta manang raja ninatua-tua. Alana menyangkut tentang parpadanan.
Hape sebagian hamu di ginjang mandok:
¡°Tdk ada hubungannya ataupun sangkut paut tentang paradaton dalam acara
pemberian Padan antara Silalahi dgn siraja Tambun, ini berlangsung didalam
keluarga (intern) jadi tidak berjalan apa yg kau maksud tentang dekke yg
harusnya ke boru dan namargoar ke hula-hula (tdk berjalan tudu-tudu sipanganon
disitu)¡±.
acara ini adalah intern didalam pemberangkatan anaknya siraja Tambun ke si
Bisa, jadi dibuatlah Dekke Ihan (Dekke Batak) yg memang mengandung arti
historis agar mereka senantiasa saling bersama dan saling mengasihi.
Nadia do nasittong??
Taringot tu paradaton ni Batak Toba tangkas dope dipadalan norma- norma/ruhut-
ruhut paradaton apalagi ma di jaman najolo.
Anggo holan INTERN pemberangkatan anggi doli naburjo dohonon to pangarantoan
ingkon do bahenonna gabe GOAR PARPADANAN??
1. SIBOTO ADAT DO SIBOTO UHUM OMPUNG TA SILAHISABUNGAN DANG TARBAHEN IBANA SI SONGONI hahadoli Raja!! Boasa?? hudok museng songon na di ginajang ¡°anggo di
pasahat ompung silahisabungan do Dekke tu anak na doli-doli nadua ingkon do
salah satu gabe marujung/monding, hula-hula do pasahatton dekke to Pamoruanna
manang tulang tu bere, ibeberena ima HAGOGOAN ADAT BATAK NAJOLO.
(Sukkun-sukkun itikki parpadanan i rappa doli-doli do halaki nadua?)
2. Sepanjang Tarombo batak manang Sejarah batak danghea adong tabege
PARPADANAN TU NAMARAMARANGGI.
Jadi anggo secara paradaton, sejarah dohot tarombo ni halak batak dang be
sesuai to natapelajari, songon nima jo pendapat niba mauliate.
PANGIDOAN
Mari berdebat dengan akal sehat, tidak mendriskriminasi, dan berikan jawaban
yang memuaskan dan tidak saling menghujat.
I LOVE SILAHISABUNGA

Henok Baruara RALAT: I LOVE SILAHISABUNGAN

M Hansari Silalahi HB,sian godang ni sukkun-sukkun mon berarti dang adong
dope diboto ho manang aha taringot tarombo,didok lakkam namarsiajar ho
tarombo,alai di satu pihak do posisim.unang pola godang alasanmu molo dung
dang boi terjawab mu pertanyaan na hubahen.
Berng jolo komentarmu na nibahen mon.
2. Sepanjang Tarombo batak manang Sejarah batak danghea adong tabege
PARPADANAN TU NAMARAMARANGGI
Silahisabungan dht Sirajaoloan mambahen padan do nasida di nalaho marsirang
nasida di pulau Samosir.
Holan i ma jolo sada contoh na hubahen tu lakkam.
pelan2 pe nibahen tuho akka panorangion,asal ma unang tu ginjang pamerengmu
molo dung adong saotik diboto ho makkatai.

Juan Muda Tambun Molo boi nean. hitaon mardiskusi sehat dengan cara yang
sportif ! unang di biasahon klaim-mengklaim, alai hatahon hitaonma na taboto
secara objektif. Horas jala gabe.

Raja Silalahi Henok Baruara, saya tidak pintar dalam mengarang ataupun mencoba
mereka-reka agar cocok dgn kemauan, seperti yg dituturkan appra Demson
Sihaloho yg menjelaskan tentang acara Poda Sagu-sagu marlangan yg terdiri dari
banyak tetek bengek, jika memang seperti yg diceritakan itu ada acara adat
serta namargoar didalamnya kenapa justru Sagu-sagu marlangannya yg hanya
makanan tambahan justru di munculkan menjadi inti? kenapa bukan yg lain?
apakah seorang Silahisabungan yg beradat akan mengutuki keturunannya dengan
membuat siapa yg menuruti akan berdiri tegak dan siapa yg tidak menuruti akan
tergeletak?
kepada appara Demson Sihaloho yg mencoba mengarang bebas, bagaimana menurut
saudara dgn Padan Dekke nanilaean apakah saudara juga tidak berpikiran jika
hal itu juga dilakukan seperti kelengkapan dlm acara PSSM?
tapi saya tdk pintar mengarang seperti penjelasanmu diatas dan tdk mau mencoba
berpolemik tentang apa yg dimakan pada acara Padan Dengke Nanilaean itu, tapi
inti dan makna dari Simbol Dengke itu jelas adalah agar senantiasa Pomparan
Silahi raja (Silalahi) dan Pomparan Siraja Tambun agar selalu seiring sejalan
sampai selama-lamanya.
jadi agar jangan lari dari inti permasalahan dan jangan terlalu banyak
beropini dan mengarang bebas, marilah kita pelajari urutan cerita yg
sesungguhnya kenapa terjadi PSSM itu antara Si 7 turpuk dgn Siraja Tambun, dan
kenapa terjadi PDNN itu antara Silahi Raja(Silalahi) dengan Siraja Tambun.
karena itu merupakan rentetan kejadian yg tdk bisa dipisahkan dan di
penggal-penggal, karena jika di acak atau dipenggal-penggal kejadian itu akan
hilang keaslian dan pengertiannya akan bisa berbeda-beda.
Horas.

Raja Silalahi mengenai tidak ikutnya Silahi raja (Silalahi) dalam acara Poda sagu-sagu marlangan itu sudah jelas saya paparkan, atau mungki anda tdk menyimak saya akan ulang.
Poda sagu-sagu marlanga terjadi adalah karena Si 7 Turpuk mencelakai Si Raja Tambun bukan mencelakai Silahi raja (Silalahi), jadi saat itu otomatis di podai.
yg bermasalah adalah antara Si 7 turpuk dgn Siraja Tambun di Paropo, tdk ikut Silahi Raja (Silalahi) berantam dgn Si 7 Turpuk, jadi ngapain di panggil ke Tolping?
dan kejadian pembuatan Sagu-sagu marlangan itu tdk ada rencana sebelumnya ini hanya terjadi by accident dan menimbulkan kemarahan dan dipodai saat itu juga.
pelajari lagi Kronologisnya.
Horas

Demson Sihaloho Horas Raja Silalahi,
Kata-kata mencelakai, dipisat-pisati, dipokkiki, atau bahkan seperti tulisan Abdullah Silalahi SH: ¡°¡­malah ada keinginan untuk membunuhnya¡±, adalah kata-kata yang PROVOKATIF dan BERNUANSA HASUTAN. Mungkin memang ada konflik itu, adakah diantara kita yang tahu pasti apa yang terjadi?, setahu saya (dan ini adalah cerita orangtua saya) konflik itu berawal dari terucapnya kata-kata ¡°na so saina atau Tambun Raja bukanlah anak kandung Pinggan Matio¡±.
Atau mungkin appara Raja Silalahi punya bukti/fakta otentik tentang apa sebenarnya yang terjadi?, mohon dipaparkan disini (tapi dengan catatan jangan NINNA TU NINNA yaa).
Oke katakan memang ada konflik di Silalahi Nabolak,
lalu pada saat PDNN diadakan mengapa Ompu na-7 itu tidak dipanggil?. Aku duga jawabanmu juga by accident atau emergency.
Dan,
- mengapa beliau minta ditanom di huta (kampung) yang tidak dibuka-nya (huta na so pinukkana) ?.
- mengapa karena marahnya beliau terhadap salah satu atau lebih dari anaknya yang 7 itu, beliau memilih merendahkan martabatnya (paleahon dirina) didepan adiknya siraja oloan dengan pergi dari kampung yang dibukanya untuk minta dikuburkan di tanah/kampung yang bukan miliknya. SANTABI BOLON DI OMPU i !, NA SANGAP DO SONGONI?
Seperti saya bilang diawal kalimat APAPUN URUTAN CERITANYA (=kronologisnya) jadi jangan khawatir saya tidak menyimak tulisan appara.
Mauliate.

Raja Silalahi Horas juga Appara Demson Sihaloho, kata-kata mencelakai itu memang terkesan Provokatif dan mengungkit tragedi itu sendiri, tapi itulah fakta yg takmungkin ditutup-tutupi, jadi jika kita ingin menelusuri sejarah secara objektif kita harus siap menerima baik-buruknya kejadian-kejadian yg sudah pernah terjadi, kita takperlu menutup-nutupi, hanya kita perlu sikap dewasa mari kita ambil positifnya saja jangan jadi menimbulkan dendam diantara kita. kita hanya ingin mempelajari rentetan kenapa harus terjadi PODA diantara Si 7 turpuk dengan Siraja Tambun dan kenapa terjadi PADAN diantara Silahi Raja (Silalahi) dengan Siraja Tambun.
rentetan kejadian terbongkarnya keberadaan ibu dari Siraja Tambun sangat memukul perasaannya yg ternyata ibu yg dipanggil selama ini di Tolping bukan ibu kandungnya maka Siraja Tambun dgn gigih ingin mengetahui siapa ibunya, tapi Silahisabungan dan Pintahaomasan boru basonabolon tidak siap untuk kehilangan anak kesayangannya maka mereka tidak memberitahunya dan mengatakan bahwa Pintahaomasan boru basonabolonlah ibu kandungnya.
namun ejekan dan sindirin si 7 turpuk yg mengatakan ¡± yg ditolping itu bukan ibumu¡± telah membakar emosinya untuk mengetahui siapa ibunya hingga berbagai cara dialakukan hingga Silahisabungan tak berkutik utk menghindar lagi (kenapa tak berkutik? ada ceritanya)
jelas sudah ibu kandungnya ada di si Bisa Balige dan dia tidak terbendung lagi, melihat kejadian itu Pintahaomasan yg sangat menyayangi Siraja Tambun melebihi anaknya sendiri tidak mampu menahan lagi dan saat itu dibuatlah Padan Dengke Nanilaean antara Silahi Raja (Silalahi) dgn Siraja Tambun.
mengenai permintaan Silahisabungan untuk di kubur berdampingan dengan hula-hulanya Tuan Sorbadijulu saya pikir itu bukan merendahkan martabatnya justru dia menunjukkan eksistensinya di antara Hula-hulanya dan dia sebagai orang Batak yang harus dikubur juga di Tanah Batak.
Horas

Demson Sihaloho appara Raja Silalahi, anda bilang ¡°.tapi itulah fakta yg takmungkin ditutup-tutupi,.¡±.
apakah appara Raja Silalahi punya bukti/fakta otentik mengenai ini?, mohon dipaparkan disini (tapi dengan catatan jangan NINNA TU NINNA yaa).
satu lagi pemaksaan kehendak demi PEMBENARAN: ¡°.bukan merendahkan martabatnya justru dia menunjukkan eksistensinya di antara Hula-hulanya dan dia sebagai orang Batak yang harus dikubur juga di Tanah Batak¡±.
mauliate.

Apul Rudolf Silalahi susah berdiskusi kalau kesimpulan sudah ditetapkan di-awal.,
bukan sebagaimana harusnya diskusi untuk mengambil sebuah kesimpulan.!
yang ada dan yang terjadi semua dicocok-cocokkan dan dicari-cari jalan yang nggak jelas untuk diarahkan ke kesimpulan dimaksud.!
jadi bagi saya percuma semua diskusi ini kalau tidak konsisten dan konsekwen memakai cara, pendekatan dan dalil yang sama dan tidak mengikuti alur yang ada.!
yang saya saksikan adalah POLEMIK.!

Clarus Silalahi Boasa gabe berhenti?
Sebenarnya cukup menarik untuk diikuti, alai tu akka namambaen pendapat fokus ma nian tu topik ate.
Penilaianku; MHS langsung vonis tanpa argumen, Raja Sil, terlalu banyak bumbu cerita sehingga menimbulkan kesan dipaksakan, yang lain cukup baik.
Jadi kesimpulan sementara, PSSM itu valid, PDN masih perlu dibahas lagi ate. Hurang kuat dope argumen ni namaniop on.
(Sattabi disude molo mambaen penilaian ahu tanpa ijin)
>finish.

catatan akhir :
masalah serba dua tidak berhenti sampai disini, masih ada yang lainnya seperti :
makam raja silahisabungan; raja bunga-bunga gelar raja parmahan; tambun dalam tambun raja dan raja tambun; padan ni raja sapalatua tampuknabolon; (yang lain ntar kuingat-ingat lagi)

Lippo Cikarang, 25 July 2010
Apul Rudolf Silalahi

LAMPIRAN IX

DEBAT :  DEANG NAMORA DAN/ATAU SIBORU MARIHAN

(Siapakah yang Mengasuh Tambun sang Raja?)

catatan awal :
pertama :
KEBENARAN untuk sesuatu yang terjadi dimasa ratusan tahun yang lalu.., yang tidak memiliki BUKTI FISIK dan tidak memiliki SAKSI HIDUP.., kecuali berupa CERITA TURUN-TEMURUN (turi-turian).., hanya dapat DIYAKINI melalui HATI dan NURANI (ROHA dohot TONDI)..;
kedua :
menggunakan AKAL dan PIKIRAN cenderung MENYESATKAN dikarenakan FAKTA dan LOGIKA yang menjadi pengejawantahannya seringkali TERBENTUR pada PERSOALAN NALAR berbentuk MUNGKIN atau TIDAK MUNGKIN.., belum lagi banyaknya FAKTA dan LOGIKA yang saling BERTENTANGAN antara satu dan lainnya..;
ketiga :
KEMURNIAN dari sebuah TURI-TURIAN (yang belum mendapat banyak MODIFIKASI untuk BERMACAM dan BANYAKNYA TUJUAN).., hanya DIDAPATKAN dari SUMBER LANGSUNG LOKASI KEJADIAN.., contohnya : BONA PASOGIT dan TEMPAT-TEMPAT (SITUS) BERSEJARAH.., bukan dari GOOGLE ataupun cerita ORANG-ORANG YANG BELUM PERNAH MENGINJAKKAN KAKI di tempat dimaksud (meskipun untuk sekedar referensi.., bolehlah.., tapi NGOTOT MEMPERTAHANKANNYA..? adalah sebuah DERITA BERKEPANJANGAN)
contoh : orang yang belum pernah menginjakkan kakinya di SILALAHI DOLOK ¨C BALIGE namun sudah BERKOAR-KOAR tentang CERITA yang dia DAPATKAN dari seorang yang JUGA BELUM PERNAH kesana..!
keempat :
CATATAN ini HANYA untuk PEMBELAJARAN dalam MENGHADAPI dan bagaimana BERSIKAP terhadap MEREKA-MEREKA ahli REKAYASA dalam melakukan PENYESATAN demi sebuah PENGAKUAN.., yang mana sebenarnya TIDAK akan MEREKA DAPATKAN melalui USAHA seperti ini kecuali melalui sebuah DOS NI ROHA dan di DUNIA NYATA¡­!
¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­¡­..,

STATUS M Hansari Silalahi
Si Raja Tambun diboan Op Silahisabungan sian Tolping tu Paropo dung marsiajar doli-doli.
Apa mungkin Si Raja Tambun masih di parorot saat beliau di paropo???
4 bulan yang lalu • Komentari •SukaTidak Suka • Laporkan

Raja Silalahi silahkan diberikan tanggaban agar kita bahas dgn baik,kalau sepengetahuan saya yg dirorot adalah anak kecil, kalau sudah besar diparorot saya tdk tau istilah itu.

M Hansari Silalahi kalau sudah besar namanya dipisat-pisat¡­

Raja Silalahi atau jangan-jangan seperti pemikiran anggidoli Anthony Tambun twinnng¡­.twing¡­..????

Apul Rudolf Silalahi kita ikuti versi kalian.., berarti.., mulai masa bayi.., raja tambun berada di tolping.., karena di-patarus pinta haomasan.., dan yang ¡°marorot¡± adalah siboru marihan .., karena istilah ¡°marorot¡± hanya untuk bayi..,
kenapa si-basmen dan turi2an di tambun uluan mengatakan bahwa yang ¡°mangarorot¡± raja tambun adalah deang namora¡­? seharusnya kan siboru marihan¡­!
apakah deang namora menurut turi2an di tambun uluan sama orangnya dengan siboru marihan¡­?
ataukah deang namora datang dari paropo ke tolping untuk mangarorot raja tambun..?
berangkatnya raja tambun ke sibisa sangat mendukakan hati sasada ibotonya.., ibotonya yang manakah..? siboru marihan atau deang namora¡­?

Raja Silalahi sepertinya aslimu sudah terbongkar oleh Bang BJS sekarang posisimu yang bertanya ini dari Siraja Parmahan atau dari Sihaloho? itu perlu karena kalau dari Siraja Parmahan tdk mungkin seperti ini pertanyaannnya.

Apul Rudolf Silalahi ha..ha..ha¡­, terserah apa kalian bilang.., saya tidak perlu pengakuan dari orang yang belum mendapat pengakuan¡­!
anda yang minta diberikan tanggapan.., kalau nggak tahu bilang nggak tahu.., nggak perlu MALU¡­!

Basmen Tambun Nunga hea hupatorang nabaruon¡­
Nahupahami hami, Ia Siboru Deang Namora ido Siboru Marihan, jala tubu ni Boru Baso Nabolon do i. Dang tubu ni Pinggan Matio. Alana naeng di pamago si 7 Turpuk do Boru Baso Nabolon gabe didok ma deang namora on gabe Tubu ni Pinggan Matio.
Mauliate

Apul Rudolf Silalahi nunga be tangkas hata ni si basmen ate hansari..,
jadi ia dihamu boha do..? deang namora do siboru marihan on¡­? tegas bahen alusmu.., songon binahen nai.., unang manirpang..!

Basmen Tambun Ditambak ni Silahisabungan tangkas do relief ni, satonga jolma satonga dengke. Laho ma antong ho mamereng tu Tambak i, asa jelas berengonmu¡­ unang sai holan Tugu nadi Silalahi Nabolak i parrohahon. Jangan2 tugu nadi Silalahi Nabolak i ipe dang hea dibereng lakkam Apul.

Apul Rudolf Silalahi paima jo basmen.., si hansari do nuaeng na husukkun..!
molo na sian ho kan nunga di-alusi lakkam..!
luhut samosir nunga hudalani¡­, apalagi ma silalahi na bolak..! minggu na ro adong rencana-hu muse tu si.., kebetulan pindah tu si ale-alekku di dinas pertanian.., marhuta muse di silalahi..!

Basmen Tambun Molo nunga do didalani lakkam handuansa, bandingkon dohot apa yang telah kita bahas¡­
Mauliate

Apul Rudolf Silalahi pa-sabar satongkin.., so dialusi si hansari do pe..!

Raja Silalahi yang belum dapat pengakuan maksudnya apa Apul Rudolf, sementara kau tidak jelas posisimu di Siraja Parmahan atau di Sihaloho, berarti kau termasuk Joker yg bisa dari turunan Sihaloho paropo dan bisa dari Siraja Parmahan, karena kau tidak ada darah Siraja Parmahan.
jadi apa yg dikatakan anggidoli BT itulah yg sesuai dgn perjalanan Siraja tambun yg dibawa semasih bayi dan di susui Pintahaomasan boru basonabolon dan yg merorot adalah Siboru Marihan yg dirobah oleh si 7 turpuk jadi Sideang namora.

Apul Rudolf Silalahi nah.., nga dapot hatorangan sian si raja..:
namanya siboru marihan (awal dan aslinya) dirubah jadi ber-nama deang namora (palsu dan rekayasa)..!
sabotulna dang porlu jawaban ni si raja on.., so binoto ise ibana.. songon nidokmi basmen.. DANG JELAS.., alai dang pola boha gabe pendapat dampingan¡­!
molo taringot diringhu raja.., terserah.., menurut ho na dia..!

Raja Silalahi bah¡­kau harus tentukan sikaplah Apul Silalahi apa Sihaloho, kau klarifikasi kalau tidak benar tapi terserah kaulah sekarang ceritakanlah versi yang kau tau tentang siapa Deang namora itu.

Apul Rudolf Silalahi kalau deang namora menurut versi kami sudah jelas dan kalian semua sudah pasti tahu.., sabar sebentar nunggu si hansari..!
lagian kau tidak jelas siapa.., jadi nggak masuk hitungan dalam hal ini..,
sorry ya.., aku sama kayak si basmen.., menyangkut pembahsan seperti ini nggak mau melibatkan yang nggak jelas.., tapi kalau sekedar begitu2 saja.. okelah¡­!
satu lagi nggak ada yang perlu ku-klarifikasi.., taromboku sudah berkali-kali kupaparkan.., mau kau bilang apa.. itu yang kumaksud dengan TERSERAH¡­!

Biarjo Joseph Silalahi-Par Pintusona nunga mulai hape pembahasan ate, alai sebelum hita membahas tu sub masalah lebih baik hita tuntaskan jolo tu Pokok masalah ima mengenai Silahisabungan, ise do on, piga istri ni on jala akka pomparannise istrini ompui, ido pokok masalah naporlu, molo dung dapot i, boi ma pendukung data-data berikutna ima ise anakna, ise boruna, boasa adong Padan, ise namarpadan ima annon sub masalah nagabe bahan pendukung.
jadi menurut ho Apul Rudolf Sihaloho ise do margani istrini Silahisabungan na margoar Pinggan Matio on?
baenma ma anggia.

Apul Rudolf Silalahi unang sai mangalului na sossok langkam ale uccok..! na so sossok dibunihon ho dipamago ho..!

Biarjo Joseph Silalahi-Par Pintusona patar do hupaboa da Apul, songoni nang ise ho, jadi baen ma alusmu anggia, asa tabahas mendeteil ate.
pos roham sai dapot do kebenaran i molo ias roha mangalului.

Basmen Tambun Mantap do Topik on¡­ Alai molo boi dibahen di Sheet Discussion ma tabahas, Asa unang tergulung tu update status nabaru.
Mauliate.

Apul Rudolf Silalahi bohado muse uccok..? PENYESAT do istilahna molo menghasut jolma mamboan bukti na pinasossok-sossok.., diatur sedemikian rupa asa mendukung tu naung ni-rekayasa-an¡­!
dang na boi dapotmu kebenaran molo sai diulahon ho do pe mang-ago¡­!

Biarjo Joseph Silalahi-Par Pintusona ise natersesat, Apul Rudolf Sihaloho ai ho do gabe marganti marga Sian Sihaloho Paropo gabe masuk tu Siraja Parmahan, gabe sega taromboni Siraja Parmahan dibaen ho¡­

Raja Silalahi sudah masuk rupanya ketua i¡­!!!

Demson Sihaloho Songon na nidok ni anggi BT, Songon natabo do diskusi on mulana i (naparorot siRaja Tambun), lanjuthon hamu jo¡­..

Nikson Silalahi Haloho raja: unang jo malenceng baen pembahasan on. akka najelas do namakkatai on (bukan nama laki rupa wanita songon ho, LILU)
Nunga didia ho hansari, alusi jo sukkun2 on, alai unang manukkun ho muse da, asa unang songon akka ina2 ho, torus RIBUT.

Raja Silalahi melenceng diman maksudmu Nikson Haloho, kan jelas sudah kukatakan Siboru marihan yg marorot siraja Tambun, sekarang aku tanya kalau menurut kau siapa yg marorot Siraja Tambun?

Apul Rudolf Silalahi uccok.., kan nga hudok ompunghu do na marganti marga sian sihaloho gabe silalahi.., ipe alani dos ni roha do marhite poda sagu-sagu marlangan di tambunan balige.., alai dang na gabe sihaloho sian paropo hami.., ipe terserah langkam ma nunga nikku kan¡­!
saonnari unang alithon sian topik dohot alur diskusi..,
menurut keyakinan-mu boha do..? molo so olo ho mangalusi (mabiar).., unang pe taho antohi.., alai unang BERKELIT¡­!
so sae dope urusanmu na MANG-AGO marhite PENGGELAPAN (hape ho mandok PENCERAHAN).., taringot tambak ni raja tambun¡­!

Apul Rudolf Silalahi alai tetap do paimaonta si hansari..,
kebetulan hadir do ibana di taon 2007 tingki pesta pangurasan tambak muna i¡­!

Biarjo Joseph Silalahi-Par Pintusona bah nunga diago ho dirim Apul Rudolf Sihaloho, hape soadong darah Siraja Parmahan diho, gabe di sursari ho Tarombo ni Siraja Parmahan na asli, alai dosam di kedan, molo au do na toho do husurat.

Apul Rudolf Silalahi unang BERKELIT jo tuan.., dang HUBOTO nimmu ma mangalusi.., jala unang sai bahen komentarmu jolo.., hualusi annon gabe lari panghataion..!
kenapa si-basmen dan turi2an di tambun uluan mengatakan bahwa yang ¡°mangarorot¡± raja tambun adalah deang namora¡­? seharusnya kan siboru marihan¡­!
apakah deang namora menurut turi2an di tambun uluan sama orangnya dengan siboru marihan¡­?
ataukah deang namora datang dari paropo ke tolping untuk mangarorot raja tambun..?
berangkatnya raja tambun ke sibisa sangat mendukakan hati sasada ibotonya.., ibotonya yang manakah..? siboru marihan atau deang namora¡­?
jawaban basmen : Ia Siboru Deang Namora ido Siboru Marihan, jala tubu ni Boru Baso Nabolon do i. Dang tubu ni Pinggan Matio. Alana naeng di pamago si 7 Turpuk do Boru Baso Nabolon gabe didok ma deang namora on gabe Tubu ni Pinggan Matio.
jawaban raja (boleh diabaikan) : jadi apa yg dikatakan anggidoli BT itulah yg sesuai dgn perjalanan Siraja tambun yg dibawa semasih bayi dan di susui Pintahaomasan boru basonabolon dan yg merorot adalah Siboru Marihan yg dirobah oleh si 7 turpuk jadi Sideang namora.
bahen ma jawabanmu.., asa tapaima jawaban ni si hansari

Demson Sihaloho ai didia do tuan rumah on¡­.na MANGIRPUT do nai?

Apul Rudolf Silalahi sabar ma hita sude paima raja hansari.., asa sah panghataion on.., alana songon naung hudok.., hadir do ibana uju pesta pangurasan tambak nasida i di taon 2007..,
baru pe denggan ma ta bukka fakta na adong masa nuaeng on.., dohot tujuan asa dapot jala tambah muse parbinotoan ta be.., selanjutna mau dibahen bahan rekayasa manang bahan menyusun versi tersendiri (asa sossok) manang na asing terserah ma¡­!
alana sai tetap do nuaeng on adong versi tandingan.., gabe serba 2 sude..: makam 2; silahisabungan 2; raja tambun 2; raja parmahan 2; tampubolon 2; boruni silahisabungan 2; pokkokna 2 ma sude¡­!

Maudin Sinurat Hamu angka bapa tua, dohot anggi niba..ise do namambuka topik pembicaraan on.. ¡­kekekekekek

Apul Rudolf Silalahi uda maudin ; sabar ma hita uda.., mungkin songon na hea didok imana na lagi audit iso do haroha dongan i..!

Maudin Sinurat Mauliate Bp Tua

M Hansari Silalahi mmmaaaafff jolo bahhh,,,lalap iba karejo nakkin,,,

M Hansari Silalahi ooohhhhh,,,aha sukkun2 mu apul tu au poang???

Apul Rudolf Silalahi naung ro do hamu.., jaha jo denggan sian mulai na di ginjang.., si basmen nunga dibahen alusna.., si raja pe songoni (alai boi do diabaikan).., si biarjo dang olo.., alus sian langkam na ma na pinaima¡­!

M Hansari Silalahi ARS,,,,Sebelum hualusi sukkun2 mu,si boru marihan on tubu nise? Deang namora tubu nise???? Alusi majolo¡­.

Haris Tambunan songon narame dung botari ate, na adong do si parataon asa hupangolu buldozeron asa tor rata.

Apul Rudolf Silalahi hansari.., unang gaya lama bahen ¡°BERKELIT¡±.., pertanyaan mangalusi pertanyaan.., tabahas pe annon sukkun2 mi.., alai asa denggan alur ni diskusi.., na pinukkamon ma jo tabahas saonnari..!

M Hansari Silalahi NSH,,,diboto ho do cerita raja sobu? Asa tahubungkan dht kebingunganmu taringot tarus ni si pintahaomasan,,,

Apul Rudolf Silalahi unang jolo na asing urusi hansari.., angka na membias rohana ma disi.., on ma jo ta-tuntas-hon..!

M Hansari Silalahi ARS,,,diboto hodo??? Dua kasus yg mau kita bahas hrus kita tahu dulu siapa si marihan dan siapa si deang namora,,ikkon songonido kwalitas derdiskusi,,,,naleleng do ho ro asa hucampuri si NSH,,,

Apul Rudolf Silalahi hansari.., justru ido na naeng pasingkoponta.., justru ido pertanyaan.. tole ma huulangkan khusus tu langkam.., mungkin ala naung pagodanghu komentar agak malas ho manjaha sude..,
kenapa si-basmen dan turi2an di tambun uluan mengatakan bahwa yang ¡°mangarorot¡± raja tambun adalah deang namora¡­? seharusnya kan siboru marihan¡­!
apakah deang namora menurut turi2an di tambun uluan sama orangnya dengan siboru marihan¡­?
ataukah deang namora datang dari paropo ke tolping untuk mangarorot raja tambun..?
berangkatnya raja tambun ke sibisa sangat mendukakan hati sasada ibotonya.., ibotonya yang manakah..? siboru marihan atau deang namora¡­?
jawaban basmen : Ia Siboru Deang Namora ido Siboru Marihan, jala tubu ni Boru Baso Nabolon do i. Dang tubu ni Pinggan Matio. Alana naeng di pamago si 7 Turpuk do Boru Baso Nabolon gabe didok ma deang namora on gabe Tubu ni Pinggan Matio.
jawaban raja (boleh diabaikan) : jadi apa yg dikatakan anggidoli BT itulah yg sesuai dgn perjalanan Siraja tambun yg dibawa semasih bayi dan di susui Pintahaomasan boru basonabolon dan yg merorot adalah Siboru Marihan yg dirobah oleh si 7 turpuk jadi Sideang namora.
biarjo menolak untuk menjawab..!
bahen ma jo poang pandanganmu na terang benderang i..!

Nikson Silalahi Haloho hansari: hormat baen/kata2 na undenggan i baen manurat hon tentang opung boru mu i, pailahon do ho, ala matua ho. nion hukutip tulisan mon da.:taringot tarus ni si pintahaomasan,,,
Hape OPPUNG MU ma si pinta haomasan i, songon ima kasar mu puang ???? ngeri nai ho.

M Hansari Silalahi ARS,,,,dang porlu baenonmu marganjang-ganjang,,,tubu nise si boru marihan on? Tubu nise si deang namora? Baen jolo pendapatmu asa talanjuthon,molo tu au ikkon jolo jelas do asa talanjuttt,,,

Apul Rudolf Silalahi hupaima hatoranganmu hansari.., asa denggan tahatai.., nanggo apala sisada-sadaon na tuntas ta-kupas dunga adong debat silahisabungan on..,
alai parmisi ma jo ahu.., naeng bezuk dongan na marsahit tu RS Hosana on.., sian jabu pe annon hualusi muse¡­!

M Hansari Silalahi ARS,,,Sebelum dialusi ho ise si marihan ise deang namora gak bakalan bisa kita tuntas pembahasan kita,,,,

Demson Sihaloho Ai naso adong do nyali ni tolping raja on mangalusi sukkun2 naing?

Apul Rudolf Silalahi ale hansari nalagu.., namboru nami na-8 ima ima na margoar deang namora.., sahalak porumpuan (boru-boru) biasa na so marimbar tu borua nuaeng.., jala on ma na parorot raja tambun..! alani holong ni rohana tu tambun pola do sai ditahan-tahan uju i asa unang borhat tambun manadinghon hutana.., jala diihuthon do raja tambun huhut marabur ilu uju parborhatna.., ala lungun-ni rohana ditadinghon iboto-na na nihaholongan nai laos ima dalanna manirbung tu tao jala lonong mareak nuaeng on so haidaan pamatang-na molo tung pe naung monding.., (dihaporseai gabe sipangingani huta na buni di toru ni tao silalahi)¡­,
namboru tolping dohot bursok ima si boru marihan.., nian ingkon ho do na patoranghonon.., alana molo songon di hami do¡­, sarupa ma tu silahiraja.., dang adong na margoar siboru marihan¡­!
hape.., turi-turian na masa di pomparan raja tambun didok do na namboru-na deang namora do parorot raja tambun..,
molo sintong do na mandok on.., berarti magodang jala pinatarus ni pinggan matio ma raja tambun..,
alai hatani si basmen mandok.., toho do na parorot raja tambun ima deang namora.., alai ibotoni silahiraja¡­!
ala dohot do ho mangihuthon pesta pangurasan tambak muna i taon 2007.., tangkas do didok jala dihatindanghon disi na so sarupa do halakna deang namora dohot siboru marihan.., antong beha do na sintong¡­?
turi2an na masa di pomparan tambun do na keliru¡­?
manang..,
turi-turian na diparmasan do na salah¡­?
marsipatorangan hamu asa dapot ¡°kecocokan¡± fakta¡­!
sada nari gabe catatan tambahan (asa pikkiri hamu versi na matching.., na mendukung tu versi sapanarusan)..,
ia deang namora dang marhamulian (sarupa versi paropo tu pomparan tambun)..,
hape siboru marihan marhasohotan do tu raja sitempang¡­!

M Hansari Silalahi All:maaf jolo ate,baru mulak tamu poang,jadi dang boi hu ikuti nakkin cerita on.
WJS,,kali ini saya menjawab dulu apa yg anda tanya tentang:Sejarah,legenda dan Dongeng¡­iistilah sejarah dalam bahasa arab dikenal dengan tarikh, dari akar kata arrakha (a-r-kh),yang berarti menulis atau mencatat; dan catatan tentang waktu serta peristiwa. Akan tetapi, istilah tersebut tidak serta merta hanya berasal dari kata ini. Malah ada pendapat bahwa istilah sejarah itu berasaldari istilah bahasa Arab syajarah, yang berarti pohon atau silsilah. Makna silsilah ini lebih tertuju pada makna padanan tarikh tadi; termasuk kemudian dengan padanan pengertian babad, mitos, legenda dan seterusnya. Syajara berarti terjadi, syajarah an-nasab berarti pohon silsilah¡­.
Legenda (Latin legere) adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang enpunya cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu, legenda sering kali dianggap sebagai ¡°sejarah¡± kolektif (folk history). Walaupun demikian, karena tidak tertulis, maka kisah tersebut telah mengalami distorsi sehingga sering kali jauh berbeda dengan kisah aslinya. Oleh karena itu, jika legenda hendak dipergunakan sebagai bahan untuk merekonstruksi sejarah, maka legenda harus dibersihkan terlebih dahulu bagian-bagiannya dari yang mengandung sifat-sifat folklor
legenda adalah cerita yang dipercaya oleh beberapa penduduk setempat benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci atau sakral yang juga membedakannya dengan mite.
Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya. Dongeng juga merupakan dunia hayalan dan imajinasi dari pemikiran seseorang yang kemudian diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Terkadang kisah dongeng bisa membawa pendengarnya terhanyut ke dalam dunia fantasi, tergantung cara penyampaian dongeng tersebut dan pesan moral yang disampaikan

M Hansari Silalahi All pitu turpuk:
Siboru marihan disebutkan juga siboru nauli basa sekaligus namboru par tao silalahi.

Apul Rudolf Silalahi ai nadia do hansari.., na humaksud tegas bahen songon binahen ni si basmen..,
siboru marihan do deang namora¡­? ai na holan asal hadir do ho di tikki pesta i¡­?
bulus dang taralusan-hu sukkun2 mi nimmu ma .., sae perkara¡­!

M Hansari Silalahi Apul,,,nga siap be ho?
Siboru marihan adalah ito ni Silalahi (Silalahi Raja).
Namanjaga-jaga si Raja Tambun di Tolping.na pagodang-godang si raja tambun di Tolping
boha adong dope?

Haris Tambunan kembali tu profil ni debat on mahita nungnga adong disi komen nabaru,

Apul Rudolf Silalahi ai gabe ahu do disukkun ho nga siap.., sahalak do alai dua panggoraan siboru marihan dohot deang namora songon nidok ni si basmen..?
huboto ma na versi mu siboru marihan do pagodang-godang raja tambun..,
alai pamotoan ni pomparan ni tambun si deang namora do na mangarorot..!
tu situasi on do bahenonmu pencerahan tu nasida.., apalagi diihuthon ho pesta pangurasan tambak 2007.., asa matching jala sossok pandohan muna¡­!

M Hansari Silalahi ARS,,,maksudmu molo sahalak dang boi manang piga2 macam dibaen gelarna? manang patorangonku tuho contohna??
Boha haroa masalah pesta thn 2007.adong masalah??

M Hansari Silalahi Saonari giliranmu ma husukkun,,,diboto ho do ise namboru par aek sitio-tio???

Apul Rudolf Silalahi aha do dihatindanghon uju pesta tambak hamu taon 2007..? didok do na sahalak boru ni raja silahisabungan versi tolping¡­? manang na asal ro do ho kawan¡­?
padenggan-denggan ma jo versi ni si basmen i ate.., alana jelas berbeda tu versi ni tolping¡­!

M Hansari Silalahi ARS,,,,saya sdh katakan sesuai dengan satus ini,apa mungkin si Raja Tambun di parorot di Paropo sementara si Raja Tambun dibawa silahisabungan ke paropo sdh marsiajar doli-doli?

M Hansari Silalahi ARS,,nga hudok tuho adong nahurang dibege ho pesta pangurasan tambak thn 2007?

Apul Rudolf Silalahi ai taihuthon do status mi..,
hudok do jumolo.., sian versi muna i ta boan pangahataion on
ibana hubahen pertanyaan boasa do didok pomparan tambun (turi-turian na masa di nasida).., deang namora do na parorot raja tambun..!
hape menurut hamu siboru marihan do.., jala jelas2 do dihatindanghon tolping na asing do deang namora tu siboru marihan (beda manisia)¡­!
ido asa husuruh marsipatikkosan hamu.., bahen pencerahan tu nasida na keliru do turi-turian nai.. asa songon nidokmi terang benderang sude¡­!

M Hansari Silalahi ARS,,bisa saja deang namora juga siborumarihan karena pitu turpuk untuk menghilangkan keberadaan silalahi,sehingga semua di modifikasi oleh pitu turpuk,,,namanya saja sejarah.karena memory tumaras byak termodifikasi.
jangan hanya tarombo orang lain yg anda katakan direvisi,internal kalian sendiri juga perlu direvisi.pemahaman anda seolah-olah tidak ada masalah yg paling krusial di kalangan Paropo.

Maudin Sinurat Bah,,,na so sarupa dohape¡­na sapanarusan?

Apul Rudolf Silalahi ai dia do hansari..,?
antong na berbeda do versi pesta pangurasan tu versi dunia maya¡­?
berarti 2 ma versi tolping.., sada versi nyata (lapangan).., sada nai versi dunia maya (facebook).., ido¡­?
na dia do siihuthononmu..? molo lagi marpesta bah versi pesta ma.., alai molo lagi berdebat dohot si apul bah versi fb-ma¡­?
dang na justru patandahon PANG-AGO do HO disi¡­?
leak ma songon i tong muridmu.., na sossok tarik.., na so sossok tabunihon.., ai sioto-oto do sude na di FB on dang mungkin bagas pemahaman nai.. ido¡­?
manang : ¡°pencerahan yang saya buat.., berlian saya angkat tetapi maruli saya jatuhkan¡±¡­, na beha do kawan¡­?

M Hansari Silalahi Pertanyaan kalian siapa boru marihan sdh saya jawab dan juga siapa deang namora juga sdh saya sebutkan bisa juga sideangnamora adalah sama dengan siborumarihan,kenapa saya katakan demikian?? karena sejarah pitu turpuk sarat modifikasi.untuk itu cerita si boru marihan saya tutup dengan ketok palu.tok..tok..tok.
saya sportif dalam mengambil keputusan.

Haris Tambunan ai nadison do hamu hape ankka abang sai hupaimaima di giginjang dang marnaro hamu.

Apul Rudolf Silalahi CHECK-MATE..!

David ¡®orang Samaria¡¯ Silalahi Tak gendong kemana-mana¡­ Tak gendong kemana-mana¡­ Enak toh, manteb toh, asik toh¡­. Dari pada digendong namboru atau ito yg mana yg benar mending tak gendong toh, enak toh, manteb toh haahahahaahahahaha¡­ Ai lop yu puuuuuulllllllllllll

Wesly Joefances Sinabariba TIDAK ADA KESIMPULAN..

Samudra Silalahi Haloho GOPPANG SINSO MAN ISON¡­

Kelompok Silahiraja Saat Pesta Pengurasan Tambak Mereka Di Pangururan ¨C Samosir Tahun 2007 Secara Resmi Menyatakan, Bahwa Raja Silahisabungan Versi Mereka Memiliki Rumusan Angka ¡°1392¡å Yang Secara Terperinci Angka : 1 Untuk Raja Silahisabungan;  3 Untuk Istrinya; 9 Untuk Anak Laki-Lakinya..; 2 Anak Perempuannya¡­!

Lippo Cikarang, 23 July 2010
Apul Rudolf Silalahi



Free Web Hosting